33 || Cerita sebenarnya

2.2K 430 523
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

SELAMAT BERBUKA PUASA AYANGI!💗

Selamat membaca💗✨

...

Sagam, Leo, Gavin, Raja, dan Pandu, mereka tengah berkumpul di meja kantin, termasuk Nada. Gadis itu pun ikut bergabung dalam pembahasan hilangnya Lea.

"Udah ada kabar dari bokap lo Yo?" tanya Pandu.

"Belum, mereka masih nyari. Bokap gue bakal kabarin kalau masih belum nemu keberadaan Lea," jawab Leo. Perasaan tak tenang dan khawatir selalu menyelimutinya.

Sagam pun sibuk menatap ponselnya, ia sudah menelfon Lea ratusan kali dari semalam sampai sekarang, tapi nihil. Ponselnya mati.

Lo dimana sih Le?

"Nanti kalian mau cari Lea?" tanya Nada.

"Iya, lo mau ikut?" tanya Raja menatap Nada yang menggeleng.

"Aku ada acara keluarga, maaf ya," ucap Nada dengan nada tak enak.

"Gapapa, lo juga semalam udah bantu kita," sahut Pandu.

"Gam!"

Semua menoleh ke arah pintu kantin, mendapati Jabrik yang berlari menghampiri dengan wajah cemas.

"Gimana Lea?" tanya Jabrik.

Sagam menggeleng, lalu menatap Leo yang melamun. Ia tau, Leo lebih merasakan sakit kehilangan Lea seperti ini.

"Lo semua nanti cari Lea kan?" tanya Jabrik ikut duduk bergabung. Membuat perhatian semua murid di kantin tertuju pada mereka, merasa aneh karena Jabrik dekat dengan Valderos.

"Iya, sehabis pulang sekolah," jawab Raja.

"Gue boleh ikut?"

"Gak ada yang ngelarang, lo ikut aja," sahut Pandu.

Nada hanya diam, sepertinya ia harus segera melenyapkan Lea. Sebelum semua orang mencari tau ke gudang yang tak jauh dari rumahnya.

Dua tembakan cukup.

...

Agam menatap Lery yang terdiam menatap foto Lea. Mereka belum tidur sampai sekarang karena mencari keberadaan Lea. Dafa pun tengah sibuk berkutat dengan laptopnya untuk mencari Lea.

Mereka tidak pulang, mereka berada di dalam mobil Adit. Dan posisi mereka tak jauh dari rumah Nada, itu permintaan Dafa untuk memilih stay disini.

"Ler, lo jangan sampai kehilangan kefokusan lo. Anak lo pasti ketemu," kata Jefra menepuk pundak Lery.

"Gue mikirin. Udah makan kah Lea? Tidur nyenyak gak anak gue semalam? Kenapa harus anak gue yang diincer sih?!" murka Lery mengacak frustasi rambutnya.

"Lo tenang, jangan tersulut emosi," seru Adit.

Agam menatap ponselnya. Ia mengetikkan pesan pada Syeira, bahwa ia belum bisa pulang sekarang. Lalu beralih menatap jam, sudah jam 3. Berarti anak-anak mereka sudah pulang sekolah.

"Itu temannya Pandu sama yang lain kan?" tanya Jefra menunjuk Nada yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Iya, gue sedikit curiga sama dia," celetuk Dafa, membuat mereka berempat menatapnya.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang