24 || Jangan lagi..

2.2K 410 95
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca💗✨

...

Lea keluar tanpa mengenakan seragam sekolah, hanya memakai hoodie dan trening. Ia menatap kelima laki-laki yang terdiam saat dirinya keluar dengan pakaian seperti ini.

"Seragam lo kemana dek?" tanya Leo menghampiri Lea yang nyengir.

"Robek," jawabnya cengengesan.

"Robek?" beo Sagam mengambil seragam yang Lea tenteng.

"Siapa yang guntingin baju lo kayak gini?" tanya Pandu terdengar marah.

"Gatau, udah gak usah di bahas. Lo semua ganti baju sana," titah Lea mendorong kelimanya.

"Tapi ini-"

"Gapapa Sagam, sana," usirnya.

Lea menatap punggu kelima laki-laki itu. Menghela nafas kasar. Sehari saja tidak ada yang mengganggunya, tak bisa kah?

"Hidup gue kenapa akhir-akhir ini ketimpa masalah terus sih?" gerutunya. Berjalan menuju kelas.

"Emang seharusnya gue minggat, minggat ke.." Lea menggantung ucapannya. Mengulum senyum.

"KOREA! KETEMU SUAMI, AWW!"

...

Sagam menatap keempat sahabatnya yang sedang memakai seragam. Pikirannya masih melayang pada seragam Lea yang di gunting, kalau robek tak mungkin serapih itu. Sepertinya ada seseorang yang melakukan ini dengan sengaja.

"Lo masih mikirin soal baju Lea?" tanya Raja. Menepuk pundak Sagam.

"Hm."

"Cctv," celetuk Gavin membuat semua menoleh padanya.

"Iya anjir! Gak kepikiran," heboh Leo. Memakai seragamnya dengan cepat.

"Jadwal siapa sekarang?" tanya Sagam.

"Kumis!" jawab mereka bersamaan.

Senyum Sagam melebar. Begitu juga dengan mereka berempat.

"Cari masalah sekali-kali, gapapa?" tanya Sagam terkekeh.

"Oke juga, udah lama," seru Gavin terkekeh.

"Kapan lagi kan," timpal Raja tertawa kecil.

"Ayo!" heboh Leo dan Pandu.

1 menit setelah keluar dari ruang ganti. Dengusan dan dumelan keluar dari kedua mulut laki-laki tampan yang tengah berdiri di depan tiang bendera.

"Anjir ya! Belum juga nginjek kaki di ruang cctv, si ambyar udah muncul!" kesal Leo. Menatap pak Ambyar yang yang tengah berbincang dengan beberapa murid, dengan tatapan musuhan.

"Sialan banget, rambut gue di tarik," dumel Pandu.

Sagam menghela nafas. Menepuk kedua pundak sahabatnya. Tersenyum horor. "Seandainya kalau lo berdua gak nyanyi, gak akan pak Ambyar nangkep kita."

Leo dan Pandu nyengir. Tak berani menatap Sagam yang pastinya wajahnya itu sangat seram.

"Kesialan tak terduga," celetuk Raja.

"Dasarnya nyusahin," ketus Gavin.

"YE ANYING, SINI LO!" kesal Leo menahan dirinya sendiri yang hendak menonjok Gavin.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang