17 || Ada apa ini?

2.4K 449 159
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca💗✨

...

Sedari tadi Leo terus saja mengumpat. Sudah lelah ia pulang kerumah terus membawakan Lea baju, dan ternyata Lea boleh pulang malam ini juga.

"Kenapa gak bilang sih dek kalau lo udah sembuh?!" kesal Leo menurunkan barang-barang Lea dari mobil Sagam.

"Ya abang gak nanya, orang Lea juga besok udah mulai sekolah," jawabnya nyengir.

"Lo juga Gam, kenapa gak bilang?"

"Gue juga gak tau soal ini," jawab Sagam santai.

Leo misuh-misuh masuk kedalam. Meninggalkan Lea dan Sagam berdua. Leo masih kesal ya, bisa-bisanya ia di kerjain papanya dan Lea.

"Pulang gih," usir Lea.

Sagam menggeleng. Merentangkan tangannya membuat Lea bingung bukan main.

"Ngapain?" tanya Lea. Mengerjap polos.

Helaan nafas berat keluar. Sagam berjalan memeluk Lea erat. Meninggalkan kecupan di kepalanya.

"Pelukan perpisahan," kata Sagam.

"Kan besok ketemu! Modus aja," sungut Lea.

"Tauan, gue balik ya," pamit Sagam masuk kedalam mobil.

"Hati-hati, kalau udah sampai, kabarin gue," kata Lea diangguki Sagam.

"Ya," panggil Sagam saat Lea hendak masuk.

"Kenapa?"

"Jangan cantik-cantik, jantung gue gak aman."

...

Lea melahap baksonya dengan santai. Masih ada dua mangkok bakso lagi yang akan ia lahap. Maklum, karna lagi datang bulan, nafsu laparnya makin jadi dua kali lipat.

"Untung yang lain pada kumpul basket, coba kalau mereka ada disini, di tahan pasti gue buat makan yang aneh-aneh," gumam Lea.

Sebenarnya tadi Gavin mengekorinya. Karena itu perintah Sagam untuk memantau gadis itu. Tapi, dengan segala cara Lea berhasil mengusir Gavin untuk berkumpul dengan Sagam dan lainnya.

Flashback on..

"Apin percaya sama gue! Gue cuman makan bakso satu mangkok kok!" ucap Lea menatap Gavin serius.

Gavin melipat kedua tangannya. Menatap Lea dengan alis terangkat satu.

"Gue gak percaya," jawab Gavin.

"Serius Apin! Percaya aja, jangan gak percaya," kata Lea menyakinkan kembali.

"Tetap gak percaya."

Lea mendengus. Sebuah ide muncul di benaknya.

"Nanti gue potoin makanannya, gimana?"

"Video Call," kata Gavin.

Awalnya Lea hendak menolak. Tapi, ia bisa lah mengatur rencana ini. Anggukan dari Lea di terima Gavin. Laki-laki itu segera melenggang pergi ke lapangan.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang