27 || Dia lagi?

2.1K 412 85
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca💗✨

...

Leo menangkup kedua pipi adiknya, Lea. Wajah pucat dan mata sayu adiknya ini masih tercetak jelas, namanya Lea, si gadis keras kepala yang harus dituruti kemauannya.

"Lo yakin sekolah Ya?" tanya Leo memakaikan Lea jaket.

"Yakin Yoyo, seratus persen yakin!" jawab Lea tegas.

Helaan nafas terdengar dari Leo. Laki-laki itu menaiki motornya, lalu tubuhnya berputar sedikit ke belakang untuk membantu Lea naik ke boncengan.

"Pegangan," kata Leo dibalas anggukan.

Lea menyenderkan kepala di punggung Leo. Sama seperti hal jika ia bersama Sagam, Raja, Pandu, dan Gavin. Sebenarnya Lea merasa tubuhnya belum membaik, tapi, entah kenapa ada sesuatu yang membuatnya harus datang kesekolah.

Arah pandang Lea teralih menatap ke spion yang menampilkan wajah Leo. Ia tau, abangnya ini sedang menyembuyikan sesuatu yang tidak ia ketahui. Lea juga tau, selama ini Leo selalu memantaunya dari jarak jauh.

Lea memeluk Leo, senyumnya melebar. Ia sangat beruntung memiliki kembaran sekaligus abang yang sangat perduli padanya. Tampan iya, baik iya, beruntung sekali Lea memiliki Leo di sampingnya.

"Ngapain lo senyum-senyum? Kerasukan lo?" seru Leo yang mengacaukan pujian dari Lea untuknya.

Lea tarik yaallah pujian tadi.

"Lagi ngegibahin setan, mau ikutan?" tawar Lea.

"Hm gak dulu deh. Gibahin gue kek, biar dapet pahala," ucapnya yang fokus kedepan tanpa melihat senyum Lea mengembang.

"Iya, setan yang gue maksud anda bapak Leo Banjaskara."

"Memang adek sialan."

...

"Lea!" teriak Lia berlari memeluk Lea.

"Eh, ada apa nih?" tanya Lea bingung.

Lea dan Leo baru saja sampai di sekolah. Leo masih berada di parkiran bersama Gavin dan Pandu yang sedang menunggu Sagam dan Raja. Jadi, Lea memilih untuk ke kelas duluan karena tubuhnya sedikit lelah.

"Kangen," rengeknya.

"Lebay," cibir Lea mendorong jidat Lia menjauh darinya.

"Lo berangkat sama Sagam?" tanya Lia melirik kebelakang tak menemukan keberadaan Sagam.

"Enggak, gue bareng bang Leo."

Lia ber-oh ria. Ia merangkul Lea, ingin mengantarkannya ke kelas. Senyumnya terbit melihat Lea yang sedang memikirkan sesuatu.

"Eh bentar, gue mau cek mading," ucap Lea melepaskan rangkulan Lia.

"Le." Lea menoleh menatap Lia.

"Iya?"

"Temenin gue ke Lab dulu ya bentar, jas gue ketinggalan disana," ucap Lia.

Lea hendak menjawab, namun, tiba-tiba ada pesan masuk dari ponselnya. Ia melirik Lia terlebih dahulu yang tengah sibuk menatap mading.

0852xxxxxxxx
Jangan ke lab. Apapun itu jangan ke lab.

Kening Lea mengkerut. Siapa yang mengiriminya pesan? Apa orang iseng? Apa ada yang mata-matainya sampai-sampai tau kalau ia akan ke lab menemani Lia.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang