23 || Permintaan maaf

2.4K 441 143
                                    

Hai, Hallo, Annyeong!

Buat kalian yang sebelumnya pernah mesan novel Syeira di shopee siriuspublisher, bisa dibatalkan ya. Dan pesan ulang di akun shopee yang beda, linknya ada di bio instagram aku.

Stoknya masih ada sisa 94 lagi! Ayok jangan sampai ketinggalan.
Tinggal sisa paket Syeira, harganya 68k ada merchandisenya juga kok itu, yang punya voucher gratis ongkir bisa di pakai!

KAJJA! JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!

Selamat membaca!

...

"Piw! Dek!" goda Leo mengedipkan matanya pada adik kelas yang melintasi depan kelas mereka.

Kini, ada Leo, Lea, Gavin, Pandu, dan Raja yang temgah nongkrong di depan kelas. Pagi ini mereka ada pengambilan nilai renang, otomatis mereka sudah memakai baju olahraga dari rumah dan membawa seragam sekolah untuk ganti selepas renang.

"Sagam masih lama datengnya?" tanya Raja pada Lea.

Lea mengangkat bahunya tak acuh. Membuat Leo berdecak kesal.

"Ngapain sih dia jemput Lia segala?" tanya Leo tak senang.

"Abang, jangan gitu. Nanti kan Sagam bisa jelasin kalau udah dateng," ucap Lea diangguk setuju Gavin.

"Itu orangnya," seru Raja menunjuk Sagam yang datang dengan memapah Lia.

"Li lo gapapa?" tanya Lea khawatir. Jujur, Lea tidak bisa marah sama Lia.

Lia menggeleng, tersenyum tipis. "Le, semuanya, gue mau minta maaf atas semua kesalahan gue. Gue ngelakuin semuanya karna gue butuh perhatian, gue kesepian," ungkapnya lirih.

Lea berlari memeluk Lia membuat gadis itu hampir terjengkang.

"Kebiasaan," ujar Sagam terkekeh.

"Gue maafin," isak Lea.

"Heh cangcorang, kok lo yang nangis," gemas Pandu menarik Lea, mencubit pipi gadis itu.

"Jangan di cubit, nanti Lea kesakitan," ucap Sagam menepis tangan Pandu.

"Hilih, bicit," cibir Pandu berakhir tawaan bersamaan dari mereka.

"Soal peemintaan maaf gue, gimana?" tanya Lia kembali.

"Gue yes," seru Lea mangguk-mangguk.

"Hm." Gavin berdehem saja.

"Yaudah gue iya," ucap Pandu tak ikhlas.

Lia menatap Raja dan Leo. Raja mengangguk, sedangkan Leo hanya diam saja.

"Leo, lo gi-"

"Ya," jawab Leo singkat.

Lia tersenyum. Ia memeluk Lea yang malah lebih senang daripadanya. Dibalik itu semua, ada seseorang yang tersenyum tipis, seakan tau apa yang akan terjadi.

"Kita liat nanti."

...

Semua pandangan murid di kantin tertuju pada salah satu meja kantin yang penuh. Ada raut bingung dan aneh yang mereka pancarkan pada meja itu, yang dimana ada Sagam, Lea, Pandu, Gavin, Raja, Leo, dan Lia.

Mereka tertawa, mengoceh, dan sesekali bersenandung. Tidak memperdulikan omongan murid yang tidak suka dengan kedekatan Lia dan Valderos.

"Kelas kalian jam berapa mulai ambil nilai renang?" tanya Lia.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang