11 - Menghindar

2.4K 445 167
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca!

...

Lea menangis sesegukan di pelukan Leo. Mereka berdua sedang berada di rooftop. Saat Lea berlari dalam keadaan mata berair, Leo membawanya ke rooftop untuk menenangkan adiknya itu.

"Ya, seharusnya lo dengerin penjelasan Sagam dulu, mung-"

Lea mengangkat arah pandangnya. Menatap Leo dengan mata sembabnya.

"Bang, setakut-takutnya Yaya sama perkelahian, sama luka akibat perkelahian, gak seharusnya Sagam bohong sama Yaya," isak Lea sesegukan.

Leo mengusap air mati Lea yang terus saja keluar. "Gue tau dek, tapi lo harus ngerti, mungkin Sagam gamau lo khawatir." Leo mencoba menjelaskan kembali pada Lea, agar semua tidak runyam.

"Abang, Yaya cuman kecewa. Yaya kecewa sama Sagam, kenapa Lia boleh sedangkan Lea gak? Apa karena Sagam udah deket sama Lia?"

"Jangan ngomong gitu, lo tau kan sayangnya Sagam ke lo itu lebih besar, di bandingkan ke Lia. Lo harus berpikiran positif, jangan negatif," tutur Leo menghapus kembali air mata Lea yang mengalir.

"Yaya tau abang, Sagam gamau bikin Yaya khawatir. Tapi, dengan bohongnya Sagam, bukan bikin Yaya baik, tapi kecewa." Lea mengelap air matanya sendiri, menatap Leo dalam.

"Yaya gak pernah permasalahin Sagam dekat sama Lia. Tapi, dengan Sagam ngomong ke Lia kayak gitu, Yaya kecewa," lanjutnya membuat Leo menghela nafas.

"Terus, lo mau gimana Ya?"

"Yaya mau sendiri, dan belum mau ketemu Sagam untuk sementara."

...

Sagam menghela nafas saat sampai di taman belakang, tak menemukan keberadaan Lea. Ini sudah jam pulang, tapi, gadis itu tak kunjung memperlihatkan dirinya.

"Gam," panggil Leo.

"Lea mana?"

"Dia udah pulang sama Raja, lo biarin dulu dia sendiri. Jangan bikin mood dia hilang, mana dia lagi pms juga, kehilangan nyawa nanti lo," kata Leo. Mana masih sempet ngeledek Lea.

"Dia ngomong apa sama lo? Berapa hari dia gam mau ngomong sama gue?" tanya Sagam memburu.

"Gue gak tau. Lo juga sih, lo itu udah janji sama Lea dari kecil gak bakal nyembunyiin apapun dari dia. Kenapa lo bisa berpikiran kayak gitu?"

Helaan nafas berat terdengar dari Sagam. Ia menyenderkan tubuhnya di tembok. Memijat keningnya.

"Gue refleks. Gue cuman dia gamau masalah ini, itu bisa bikin traumanya kumat," jelas Sagam.

"Cara lo salah. Mana posisinya lo sama Lia lagi deket, itu bikin Lea tambah berpikir karna lo lagi deket sama Lia, lo mau Lia aja yang tau. Sedangkan dia gak."

Tubuh Sagam berdiri tegak. Ia menatap Leo. Tidak mungkin dirinya seperti itu.

"Gue gak kayak gitu, gue gak ber-"

Bugh!

"Satu pukulan untuk tangisnya Lea," ujar Pandu melayangkan pukulan, lalu memeluk Sagam.

"Sialan jantung gue!" umpat Leo yang sudah nemplok di tembok.

"Sorry," kata Sagam menyesal. Meringis saat luka pukulan tadi belum sembuh total, di tambah luka baru dari Pandu.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang