26 || Masalah yang disembunyikan

2.3K 435 153
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Oiyaa, kalian bisa panggil aku Uni. Karena di rumah ataupun diluar, aku lebih sering di panggil uni. Biar nyaman aja, manggilnga uni yaa, jangan kak:v

Selamat membaca💗✨

...

Sagam menatap sendu Lea yang terlelap di kasur. Wajah lelah dan ketakutan masih tercetak jelas di wajah gadis itu.

"Kenapa lo gak cerita sama gue Ya?" tanya Sagam. Mengusap lembut rambut Lea.

Helaan nafas panjang keluar dari Sagam. Ia menatap sekeliling kamar Lea, banyak foto Lea bersama dirinya yang terpajang. Membuat seutas senyum Sagam muncul.

"Gue suka sama lo Le," gumam Sagam. Melirik ke arah Lea.

"Gua tau ini salah menyukai sahabat sendiri, tapi, saat lo jauh gue merasa kehilangan."

Sagam mengecup lama kening Lea. "Cepat sembuh," bisiknya.

Sagam beranjak keluar dari kamar Lea. Berjalan menghampiri keemoat sahabatnya, Agam, dan Lery yang sedang berbincang di ruang tamu.

"Pa," panggil Sagam duduk ikut bergabung.

"Ada yang gue sembunyiin selama ini dari anak gue, bini gue, dan kalian semua," kata Lery tiba-tiba.

"Papa nyembunyiin sesuatu, apa?" tanya Leo penasaran.

"Papa selama ini nerima surat teroran untuk Lea," ujar Lery membuat semua kaget.

"Teror?" beo Gavin.

Lery mengangguk. Mengeluarkan semua surat surat yang ia dapatkan dari kamar Lea. Surat ini terjadi selepas kejadian Lea hampir di perkosa, yaitu waktu Lea kelas X.

Mereka semua membaca surat-surat itu, kebanyakan di coret menggunakan spidol merah permanent. Yang jelas, ini memang sudah di rencanakan, pasti ada kaitannya dengan preman itu.

DASAR ULER! GAUSAH SOK CAKEP!

LO ITU CEWEK SOK CANTIK DI SEKITAR SAHABAT LO!

MANJA!

NYUSAHIN!

MENDING LO JAUHIN SAHABAT LO! LO ITU NYUSAHIN!

CEWEK LICIK!

"Lo kenapa gak cerita ke gue?" tanya Agam menatap Lery.

"Gue bisa cari sendiri, tak-"

Pletak!

Semua melongo melihat Agam menempeleng Lery dengan tenang. Merasa agak gimana gitu, melihat bapak-bapak gelud.

"Gausah gegayaan takut ngerepotin, ini tinggal bilang Dafa, beres," kesal Agam.

Lery mengusap kepalanya. Nyut-nyutan. Ia cengengesan, ide itu sebenarnya terlintas di benak Lery. Tapi, ia memang tak ingin merepotkan sahabat-sahabatnya.

"Ini ada cap jempol," seru Gavin mengambil kertas yang dipegang Agam.

"Biar Gavin bawa om, papa handa soal ini," ucapnya.

Agam dan Lery mengangguk. Mereka berdua saling tatap, masalah Lea begitu hampir mirip dengan Syeira dulu. Teror dan pembunuhan.

"Sekarang kalian pulang, besok sekolah," titah Agam bangkit berdiri.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang