(22)

84 14 2
                                    

Suara kraus kraus terdengar renyah dari mulut penuhku. Di depan, wajah kuning kotak kotak dan berlubang khas spongebib tengah ku tatap.

Saat ini pukul delapan pagi. Hari ini adalah hari libur. Aku bersantai ria sambil menyantap kripik kentang buatan ibuku.

"Yang untuk minggu depan sudah disiapkan?"

Aku mengangguk. Tatapanku tak bergeser sedikitpun. Kartun adalah kesukaanku ! Apalagi hari libur begini. Selama bekerja, aku jarang sekali bisa bersantai seperti ini di jam segini. Paling dua bulan sekali, aku baru bisa mendapat waktu yang cukup luang untuk menonton TV.

Pekan depan aku akan mulai memasuki kuliah magister. Aku mengambil cuti dari kantor selama kuliah. Toh, perusahaan itu milik ibuku hihi. Cuti ini juga ibuku yang menyarankan, agar aku bisa fokus kuliah.

Rencananya, aku akan mengontrak selama kuliah. Jarak dari kampus ke rumahku cukup jauh. Kalau dihitung hitung ya, bolak balik kampus-rumah memakan waktu perjalanan yang sebetulnya cukup banget untuk tidur siang sampai maghrib. Sayang, kan, waktu dan bensin nya ?

Aku kembali mengecek layar ponselku. Reiza tidak juga memberi kabar. Sudah dua bulan, sejak ia tidak membalas pesan ataupun menghubungiku. Padahal kata Arumi, dia baik baik saja. Lalu apa masalahnya ?

Rencananya, lusa aku akan nekat menemuinya. Hal hal seperti ini harus diselesaikan secepatnya. Kalau tidak, pikiranku tidak bisa fokus kemana mana.

Aku mengirimkan dm ke instagramnya. Terlihat di keterangan online, 30 menit yang lalu. Kejam banget gak sih, dm ku yang sebelumnya bahkan belum dibaca !!

Aku mengirimkan pesan : Lusa aku akan ke sana. Kirimkan alamatmu. Kalau enggak, nggak papa. Aku akan tanya Arumi.

Terserah deh. Mau dia baca, mau tidak, aku tetap akan nekat ke sana. Masa iya, nggak akan ketemu walaupun aku keliling kampus ?

Tingg..

Dibalas !!

Wah. Nyebelin banget, nggak sih?

Tapi, aku lega.

Gambaran keindahan seperti dulu tergambar kembali dalam anganku.

Reiza : nggak usah ke sini. Aku yang akan datang ke sana. Kamu tunggu aja, tiga hari lagi mungkin aku sampai. Nanti kukabari kita ketemu dimana.

Hah?

Udah ???

Udah?????

Terus, dm ku yang sebelumnya kenapa nggak dijawab??

Gila. Dia salah makan atau gimana, sih ?

Kubalas : oke.

Dia offline.

Kubalas lagi : aku nggak tau apa yang terjadi di sana. Kuharap kamu baik baik aja.

Tingg...

Dia membalas lagi : aku baik baik saja.

Kubalas : syukurlah.

Hening.

Dia tidak membaca lagi dm ku.

Rasa sesak macam apa ini? Sakit sekali rasanya dibeginikan secara tiba tiba.

Moodku langsung hilang.

Aku mengecek profil instagram nya. Wah !! Dia rajin membuat postingan ya ?!!! Kok malas banget balas chattku??? Aku udah transparan ya sekarang??!!

Di postingan terakhir, dia mengupload foto pemandangan tanpa caption apapun. Puluhan komentar membajiri postingannya. Kebanyakan dari mereka adalah akun yang tidak kukenal.

Mengikhlaskan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang