Chapter 7

9K 660 26
                                    

"Dunia serasa jadi milik berdua wahai sodara-sodaraaaaaa"





































Selamat membaca















































Gracia Pov

Aku membuka mataku saat aku merasakan ada sebuah tangan menyentuh pipi dan rambutku

Dan benar saja saat ini dihadapanku sekarang ada yang memandang wajahku dengan lekat.

Posisi wajahnya sekarang begitu dekat dengan wajahku.

"Pagii" ucapnya lembut sambil tersenyum.

"Kamu ngapain disini Bun?", aku mendorong tubuhnya pelan agar sedikit menjauh dariku.

Aku segera bangun dari tidurku dan mengambil posisi bersandar pada dinding ranjang.

Aku mengambil ikat rambut yang ada disamping tempat tidurku, merapikan rambutku sesaat lalu mencepolnya asal.
Aku bisa merasakan bahwa Anin memperhatikanku sejak tadi.

"Papah kamu udah berangkat Gre, tadi sebelum dia berangkat dia minta aku buat bangunin kamu" jelasnya yang kini mendekatkan tubuhnya kearahku.
Aku yang mengerti maksudnya langsung menahan bahunya.
Dia menaikkan alis sebelah saat merasa aku menolaknya.

"Aku bisa bangun sendiri Bun" ketusku yang malah membuatnya tersenyum.

"Gre kasih aku kesempatan buat milikin kamu lagi" lirihnya sambil menggenggam kedua tanganku, aku yang mendengar itu langsung menajamkan pandanganku kearahnya.

"Jangan gila kamu Bun, kamu udah sama papah" bentakku membuatnya sedikit berkaca-kaca, sebenarnya aku tak berniat untuk membentaknya seperti itu.

"Tapi aku nggak cinta sama papah kamu Gree, aku tau kamu masih cinta kan sama aku?" ucapnya sambil menangkup kedua pipiku.

"Bun kita udah SELESAI dan aku harap kamu bisa belajar buat cinta sama papah aku"

"Aku gak bisa Geeee, aku udah nyoba tapi aku nggak bisa. Yang ada difikiran dan hati aku selama ini cuma kamu"

"Bunnn ..."

"Geeee" ucap kita secara bersamaan.

"Maaf Bun tapi aku nggak bisa, aku nggak bisa buat ngulang sesuatu yang aku sendiri udah tau nanti endingnya bakal kayak apa. Aku cinta sama kamu Bun tapi itu dulu, aku udah berusaha ikhlas menerima kamu sebagai mamah aku, aku harap kamu juga bisa nerima aku sebagai anak kamu"

Dia menundukkan kepalanya, jujur melihatnya seperti ini masih saja membuat hatiku merasa sakit.

Aku menggenggam tangannya erat sampai akhirnya dia menegakkan pandangannya.

"Kamu punya tempat tersendiri dihati aku Bun, kamu nggak perlu takut kehilangan aku karna aku pasti selalu ada buat kamu. Kita tinggal disatu atap Bun kita bisa ketemu setiap saat, terus apa lagi yang kamu pengenin Bun kalo kita aja masih bisa ketemu setiap saat?kalo kamu masih bisa perhatiin aku?"

"Yang aku mau itu aku milikin kamu seutuhnya Ge, sama kayak dulu" ucapnya sedikit berteriak.

"Kalo itu mau kamu aku gak bisa"

"Tapi Geeeee"

"Aku mau mandi Bun, awass" aku mendorongnya pelan membuatku dengan leluasa melewatinya.
Dia menahan lenganku.

Badgirl Vs Cool Ketos (Greshan)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang