Chapter 4

9K 812 23
                                    

"Jutek banget heran"







































Selamat membaca






















































"Begoo bego begoo" batinku meruntuki diri sendiri.

Aku pun berjalan lebih dulu tanpa menunggu Gracia keluar dari mobil.
Aku sebenarnya takut karena jujur aku tak pernah pergi ke pasar malam, dan sekarang dengan nekatnya aku berjalan sendirian sekarang, hanya karena ingin menyembunyikan wajahku yang mungkin tadi sudah memerah.

"Kak Shaniiiiiii tungguin" teriaknya dari belakangku membuatku refleks berhenti.

"Ihhh kak Shani mah ngeselin banget sih main tinggal-tinggal gitu aja" ucapnya yang kini tengah mengerucutkan bibir membuatnya terlihat menggemaskan.
Aku hanya acuh lalu hendak berjalan lagi namun dengan cepatnya dia menautkan jemarinya ke jemari tanganku membuatku sedikit tersentak kaget, aku menoleh kearahnya yang kini tengah tersenyum menunjukkan gigi gingsulnya dan lagi-lagi jantungku mulai berdetak tak karuan, apalagi saat ini dia menggenggam tanganku.

"Harus banget loe gandeng gini?" ujarku dengan nada dingin.

"Harus banget aku jawab kak?"

"Arghhhh" kesalku sambil memutar kedua bola mataku malas.
Dia malah tertawa pelan sekarang.

"Aku seneng deh kak Shani mau ngomong sama aku, yaa walaupun irit banget. Sekalinya ngomong panjang ngeselin banget"

Aku hanya meliriknya sekilas sambil terus berjalan.

"Kak Shani mau nggak naik ke wahana itu?" dia menunjuk kearah bianglala, aku hanya berdehem sebagai jawaban namun dia terlihat begitu senang.

"Kita beli tiketnya dulu ya kak"

Dia menarikku berjalan kearah penjual tiket lalu menyerahkan selembar uang berwarna hijau.

Senyumnya sedari tadi tak henti mengembang, dia menarikku agar masuk kedalam bianglala.

Angin malam ini lumayan kencang membuat rambutnya yang tergerai tersibak menutupi wajahnya.
Namun dia seakan tak memperdulikan hal itu, dia seperti asik melihat pemandangan yang ada dibawah apalagi saat posisi kita berada diatas seperti sekarang.

"Cantik" ucapku refleks saat memandang wajahnya yang kini tepat dihadapanku karna kita duduk berhadapan.
Niatnya aku tak ingin dekat-dekat disampingnya karena aku tak ingin jatungku kembali berdebar.
Tapi ternyata salah karena diposisiku yang berhadapan dengannya saat ini malah membuat mataku leluasa menatapnya.

Dia melihat kearahku saat aku mengucapkan kata itu.

"Cantik pemandangannya" ucapku lagi sedatar mungkin karena tak ingin dia GR.

Dia malah tertawa lalu menyisir rambutnya dengan jari tangannya kebelakang, gilaa ... kenapa aku baru menyadari dia secantik ini.
Saat dia melakukan hal itu terasa seperti slow motion dihadapanku, hampir saja kedua sudut bibirku terangkat saat melihatnya namun aku dengan cepat mencoba agar relaks kembali.

"Aku kira kak Shani muji aku cantik" ucapnya sambil menatapku dengan senyuman, dan kini mataku terkunci untuk menatap matanya.
Tanganku dengan sendirinya terulur untuk merapikan rambutnya yang berantakan karena tertiup angin lagi.
Dia tersentak kaget aku juga sama.

Badgirl Vs Cool Ketos (Greshan)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang