Chapter 47 - END

9.6K 439 57
                                    

"Aku gapapa, gausah nangis yaahhh .. gausah ngerasa bersalah juga. Aku sayang banget sama kamu dan akan selalu seperti itu"










































Selamat membaca














































Author Pov

Gracia membuka matanya perlahan saja merasakan ada seseorang yang memeluk tubuhnya dari samping.

Dia sedikit tersentak kaget saat melihat kearah samping dan melihat Shani sedang memeluknya.

Semalam Shani meminta Gracia untuk menemaninya tidur.

Gracia membiarkan Shani memeluknya.
Secara perlahan Gracia mengubah posisinya yang tadinya terlentang menjadi menghadap ke arah Shani.

Gracia begitu pelan mengubah posisinya karena tak ingin membuat Shani terusik.

Tangan Shani kini berubah melingkar di pinggang Gracia.

Gracia tersenyum, dia memandang wajah Shani yang terlihat sangat sempurna di matanya.

Tangan Gracia perlahan terulur merapikan beberapa helai rambut Shani yang berantakan dan menutupi wajah.

"Kamu cantik kak, aku selalu suka wajah kamu yang lagi tidur kayak gini. Tenanggggggg bangett, tapi aku ngerasa sepiii .. sepi kalo nggak denger kak Shani marah-marah, walaupun kak Shani ngeselin dan suka marah-marah tapi aku kangen kak .. aku kesepian selama empat tahun, rasanya kayak mimpi bisa liat kak Shani lagi di hadapan aku sekarang" ucapku sambil mengusap pipinya lembut.

"Aku nggak pernah marah-marah tauk" jawab Shani dengan suara parau khas orang bangun tidur yang sontak membuat Gracia membelalakan matanya.

Tangan Gracia masih berada di pipi Shani.

Shani membuka matanya perlahan, namun Gracia malah meneteskan air mata.

Gracia tak sanggup melihat Shani yang tak bisa melihatnya.
Gracia rindu tatapan Shani.
Tatapan dingin Shani.
Tatapan tajam saat dia sedang marah.
Tatapan hangat Shani.
Gracia begitu merindukan tatapannya.

"Gee kamu nangiss yahh??" tanya Shani saat mendengar Gracia mengeluarkan ingusnya.

"Enggak, siapa juga yang nangis" bantah Gracia yang langsung mengusap air mata dan ingusnya.

"Orang tadi kedengeran waktu kamu ngeluarin ingus terus narik lagi" ucap Shani sambil terkekeh pelan.

Perlahan tangan Shani terulur hendak memegang wajah Gracia.

Gracia dengan sedihnya membantu dengan menggenggam pergelangan tangan Shani hingga menyentuh wajahnya.

Gracia dengan sekuat tenaga menahan tangisnya agar tak kembali turun.

Shani meraba setiap inci wajah Gracia.

Dia meraba kening, alis, kelopak mata, hidung, pipi, dagu dan berakhir dengan sentuhan lembut di bibir Gracia.

"Bener kamu nggak nangis??terus tadi kenapa kok kayak lagi ngeluarin ingus??" tanya Shani memastikan lagi.

"Yaa emangnya harus nangis dulu yaa biar bisa kayak gitu??" tanya balik Gracia yang tak ingin ketahuan.

Shani terkekeh mendengar Gracia sewot, jujur Shani rindu melihat wajah Gracia yang sedang kesal, pasti Gracia masih sama menggemaskannya seperti dulu.

Badgirl Vs Cool Ketos (Greshan)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang