Badgirl Vs Cool Ketos (Greshan)END✔

Chapter 45

"Dipertemukan semesta, walau berakhir tak berakhir bahagia"
--Misellia--

Play lagu di atas yaa sayangg saat membaca part ini❤

Selamat membaca

Shani Pov

Setelah empat tahun aku bisa mendengar suara itu lagi.
Suara seseorang yang setiap hari aku rindukan.

Kejadian empat tahun silam mengharuskanku berpisah dengannya.

Tepat empat tahun lalu setelah aku pulang dari Bali, aku mengalami kecelakaan hebat yang membuatku mengalami lumpuh dan kebutaan.

Empat tahun lalu nasib yang sama mengenai ayahku, almarhumah juga mengalami kecelakaan yang menyebabkannya tewas.

Aku tak tau mengapa itu semua bisa terjadi, mengapa kejadian kecelakaan itu tak berselang lama dengan kecelakaan yang ku alami.

Aku benar-benar hancur, aku yang dalam kondisi seperti itu harus kehilangan ayah yang selama ini menjagaku seorang diri.

Aku sama sekali tak memberi kabar pada Gracia semalaman.

Bagaimana bisa aku kembali bertemu dengannya dengan keadaanku yang lumpuh dan Buta.

Aku tak bisa, aku merasa sangat tak pantas untuknya dengan keadaanku yang seperti ini.

Pagi hari aku meminta orang kepercayaan papahku untuk mengambil semua berkas di SMA 48, aku memutuskan untuk keluar dengan alasan pindah sekolah.

Aku tak bisa memberi kabar pada siapapun, karna untuk melihat dan bergerak saja aku tak bisa.

Aku meminta bantuan pada supir pribadiku untuk menghubungi Okta.

Pagi itu Okta datang ke rumah sakit. Dia menangis melihat keadaanku.

Aku memintanya untuk merahasiakan ini pada siapapun.

Aku meminta Okta untuk meminjam HP pada supirku.

Aku mengirimkan voice note pada Okta. Berbohong jika aku pergi ke luar negeri.

Awalnya Okta melarangku, dia begitu meyakinkanku bahwa Gracia akan menerima keadaanku.
Tapi aku tak bisa, aku yang tak bisa bersamanya lagi, aku tak pantas untuknya bahkan untuk siapapun.

Berdiri dan melihat saja aku tak bisa, bagaimana bisa aku menjaganya lagi.

Aku menghilang dari kehidupannya, tak apa dia membenciku.

Beberapa bulan kemudian aku menjalani fisioterapi. Akhirnya membuahkan hasil hingga aku bisa kembali berjalan, namun untuk mataku aku tak bisa berharap lebih saat dokter telah memvonis jika aku mengalami buta permanen.

Satu hal yang buruk kembali terjadi padaku, semua aset milik papah dari perusahaan, restorat, saham, rumah, mobil dan semua yang telah menjadi hak milikku tiba-tiba saja berpindah hak kepemilikan.

Aku tak tau siapa yang tega melakukan hal itu, sampai akhirnya aku diusir dari rumahku sendiri tanpa membawa apapun.

Aku hanya membawa diri sendiri.
Berjalan tak tau arah, aku hanya bisa mengandalkan tongkat sebagai penunjuk jalan.