Chapter 36

3.7K 402 42
                                    

"Aku tak tau apa yang terjadi nantinya, tapi jika aku boleh meminta, aku ingin terus bersamanya Tuhan. Aku ingin menjalani hari-hariku bersamanya"





























































Selamat membaca

Makasih buat kalian yang begitu menghargai kerja keras saya dengan memberikan vote































































Author Pov

Gracia saat ini masih terbaring lemah di tempat tidurnya, dia masih belum sadar dari pingsannya.

Di samping tempat tidurnya ada Vienny, Anin, dan juga Misellia yang harap-harap cemas menunggu Gracia sadar.

Sementara itu Shani tengah berkutat dengan fikirannya.
Dia sudah berada dirumah, karna tadi sewaktu Gracia pingsan Vienny mengusirnya begitu saja.

Bahkan Vienny sampe rela menyewa bodyguard untuk mengusir Shani.

Awalnya Shani tak mau pergi dan memberontak saat di cegat para bodyguard saat hendak menemui Gracia.

Tapi tadi Shani langsung di pukul habis-habisan oleh para bodyguard itu, dia tak bisa melewan para bodyguard yang jumlahnya lebih dari 5 orang, terlebih lagi badan mereka begitu kekar.

"Eughhh" lenguh Gracia sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

Gracia sadar, dia membuka matanya secara perlahan hingga melihat Vienny, Anin dan Misellia secara bergantian.

"Dek kamu udah sadar??mana yang sakit?" tanya Vienny penuh perhatian namun Gracia tak menjawabnya.

Gracia diam, bahkan dia tak mau menatap wajah kakaknya.

Gracia ingin kakaknya tau bahwa dia begitu mencintai Shani dan tak mau menuruti semua kemauan kakaknya itu.

"Vinn mending loe bersih-bersih deh, kayaknya Gracia lagi gak mau ngomong dulu sama loe" ucap Anin sambil memegang bahu Vienny.

Vienny menatap Gracia namun Gracia sama sekali enggan menatapnya balik, itu membuat hati Vienny seketika teriris.

"Kamu istirahat yaa dek, kakak sayang kamu" ucap Vienny lirih lalu mengecup singkat puncak kepala Gracia.

Vienny pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Gracia.

Gracia menatap kepergian kakaknya itu dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

"Bun bisaa tinggalin aku berdua ajaa sama Lia??" tanya Gracia pada Anin.

Anin mengangguk sebagai jawaban.

Misellia tersenyum mendengar Gracia hanya ingin berdua dengannya.

Selepas kepergian Anin, Misellia langsung beranjak naik ketempat tidur Gracia.

Gracia beralih posisi menjadi duduk bersandar pada dinding ranjang.

Tangan Gracia perlahan terulur untuk mengusap perut Misellia.

Badgirl Vs Cool Ketos (Greshan)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang