"Huuueek! Huueek!"
Jisoo terbangun karena mendengar seseorang yang sedang muntah di kamar mandi. Disana dia melihat Jennie yang sudah terduduk di depan closet.
"Mampus, enak? Bikin ketagihan?"
Jennie berusaha mengatur nafasnya. "Yak! Hwang Jisoo, kau kejam sekali. Huueek!" Jennie kembali memuntahkan isi perutnya.
Jisoo hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kau disini saja aku akan membuatkanmu sup."
"Aku tidak mau sup, aku ingin nasi goreng buatanmu saja."
"Kau itu habis mabuk, tidak ada peno--"
"Pokoknya aku tidak mau. Aku hanya akan makan jika itu nasi goreng. Jangan lupa, harus ekstra pedas."
"Haah, kau selalu saja keras kepala. Tunggu disini, jangan keluar kamar."
Jisoo berjalan menuju dapur untuk membuatkan nasi goreng untuk Jennie. Di sana Jisoo melihat Dara sedang memasak, sepertinya Dara benar-benar berhenti dari pekerjaannya.
"Jisoo, kau sudah bangun? Dan kenapa kau kemari? Kau bahkan belum mencuci mukamu." Dara berusaha menahan tawa melihat wajah bantal Jisoo.
Jisoo hanya cengengesan merutuki kebodohannya, bisa-bisanya dia melupakan hal seperti itu. "Aku mau membuat nasi goreng untuk Jennie. Eomma sedang memasak apa?"
"Eomma sedang membuat banyak makanan ada ayam, Japchae, tumis kimchi dan yang lainnya. Kau mau Eomma masakkan sesuatu?"
"Tidak perlu Eomma. Itu saja sudah cukup. Kenapa Eomma tidak menyuruh Hanna ahjumma saja?" Jisoo memulai ritual memasaknya.
"Sekali-sekali Eomma juga ingin memasak."
Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Dara dan Jisoo sibuk dengan masakan yang ada dihadapan mereka.
"Bukankah itu terlalu banyak jika hanya untuk Jennie?"
"Ah iya, sepertinya terlalu banyak. Ini pasti gara-gara aku tidak mencuci muka tadi." Jisoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak apa-apa, biar Eomma yang menyajikannya di meja makan. Kau panggil adik-adikmu saja, suruh mereka ke meja makan."
"Iya, Eomma." Jisoo berjalan menuju kamar Chaeyoung untuk memanggilnya.
"Chaeng, Eomma memanggil kita untuk sarapan. Apa yang sedang kau lakukan?" Jisoo duduk di samping Chaeyoung.
"Bukan apa-apa." Chaeyoung menyembunyikan buku diary-nya.
"Benarkah? Lalu kenapa kau ketakutan begitu? Biarkan aku melihatnya." Jisoo berusaha merebut buku itu dari Chaeyoung.
"Tidak boleh, Unnie. Ini privasi."
"Apa kau sudah mempunyai kekasih?" Jisoo menaik turunkan kedua alisnya.
"T-tidak, tentu saja tidak. Eomma menyuruh kita ke meja makan, kan? Sebaiknya kita segera ke sana, dan, ya, Lisa pasti belum bangun. Unnie pergi bangunkan Lisa dulu, nanti aku akan menyusul." Chaeyoung mendorong-dorong Jisoo agar segera keluar dari kamarnya, dan menutup pintunya. Chaeyoung segera menyembunyikan buku itu dan keluar dari kamarnya.
"Jisoo unnie, kau masih disini?" tanya Chaeyoung sedikit terkejut.
"Sudah ayo cepat." Jisoo menyeret Chaeyoung menuju kamar Lisa, dan ya Lisa masih tertidur dengan rambut acak-acakan dan mulutnya menganga lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✓
FanfictionTentang dua pasang saudari kembar yang terikat dalam satu keluarga. Berbagai permasalahan akan menanti mereka. Perpisahan hingga persatuan kembali keempatnya 18 Maret - 27 Juni 2021