8. The Producer

2.1K 252 5
                                    

Satu kata untuk hari yang cerah ini, menakjubkan. Tadi pagi Jisoo baru saja mendapat panggilan dari nomor tak dikenal, orang itu mengaku bahwa dirinya adalah Ahn Jaehwa si produser film yang sangat terkenal.

Orang itu menyuruh Jisoo untuk membuat ide cerita untuk filmnya. Tentu orang itu mengenal Jisoo sebagai Young sooya. Tapi ini sedikit aneh, kenapa orang terkenal seperti Ahn Jaehwa membutuhkan seorang amatir seperti Jisoo.

"Jendeukie, haruskah aku menerima tawaran itu?"

"Selama itu baik untukmu, kenapa tidak?"

"Apakah menurutmu ini tidak aneh? Maksudku, kenapa harus aku? Dia kan orang terkenal dan juga jenius, lalu apa gunanya aku baginya? Dan juga bagaimana dia bisa menemukan penulis pemula sepertiku?"

"Apa mungkin Paman Daejun yang membocorkan identitasmu? Mungkin dia berusaha membantumu dengan melambungkan namamu melalui kerja sama ini."

"Begitukah? Aku sendiri juga bingung. Ahn Jaehwa adalah orang yang terkenal apa dia tidak takut ratingnya akan turun?"

"Kau terima sajalah, mungkin ini adalah keberuntungan bagimu. Kapan kalian akan bertemu?"

"Dia berkata aku harus menemuinya sore ini dirumahnya."

"Aku akan mengantarmu. Dan kau harus mentraktirku, sudah lama kita tidak pergi ke Shake shack." Itu adalah restoran cepat saji yang sering mereka berdua kunjungi sebelum akhirnya Jisoo terkurung dalam sangkar

"Kau masih mengingatnya? Aku saja hampir lupa bahwa kita sering kesana dulu."

"Kau memang sudah tua, jadi wajar saja jika kau lupa."

Ctak!

Satu jitakan mendarat di kening Jennie

"Unnie! Aku hanya berbicara fakta."

"Ayo cepat atau dosen akan segera datang nanti."

Lisa dan Chaeyoung sedang berada di kantin, kelas mereka sudah berakhir sejak tadi. Lebih tepatnya kelas Lisa yang sudah selesai, sedangkan Chaeyoung dia membolos. Sekali-sekali membolos tidak akan merugikan siapapun kan. Sekarang mereka tinggal menunggu Jennie dan Jisoo menyelesaikan kelas terakhir mereka.

"Chaeyoung, semalam aku tidak sengaja  mendengar eomma sedang bertengkar dengan appa. Samar-samar aku mendengar eomma mengatakan 'kapan kau akan memberitahu mereka'."

"Kau menguping ya?"

"Aku kan sudah bilang kalau aku tidak sengaja."

"Menguping itu tidak baik Lisa-ya, kau tau apa itu dosa kan?"

"Aku melakukan kesalahan dengan bicara denganmu, kau memang tidak berguna."

"Kau lebih tidak berguna dariku."

"Apa kau tidak merasa penasaran dengan apa yang di bicarakan appa dan eomma?"

"Tidak, itu kan urusan mereka. Anak-anak tidak boleh ikut campur urusan orang tua."

"Aalah, kau malah selalu ikut campur urusan orang lain. Apa kau tidak ingat berapa banyak orang yang telah kau urus hidupnya? Kau bahkan lebih berdosa dariku."

"Jangan bahas itu disini. Lebih baik kita tunggu mereka di mobil saja. Lumayan kita bisa mengerjai Kriss oppa."

"Ide yang bagus." Chaeyoung dan Lisa berjalan menuju mobil mereka yang sudah terparkir sejak tadi

Selama dua minggu terakhir ini, mereka berempat selalu pulang dan pergi bersama. Jennie pun sudah terbiasa dengan Chaeyoung yang selalu menempel padanya dan Lisa yang masih saja suka berdebat dengannya. Sedangkan Jisoo merasa dia sudah dilupakan oleh Chaeyoung dan Lisa yang selalu berfokus pada Jennie.

Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang