14. Will go

2.1K 253 12
                                    

Keadaan di mansion Hwang terbilang cukup tegang. Semua yang ada disana menatap sengit Jeewon, orang yang telah berbuat salah tapi tidak pernah merasa bersalah.

"Jeewon, apa kau sudah melupakan tugasmu sebagai seorang ayah?"

"Kenapa kau selalu membahas hal yang sama? Dia pasti akan kembali besok."

"Jeewon! apa kau lupa putri siapa Jisoo itu? Dia adalah putri dari seorang Hwang Jeewon. Kau pikir dia akan menelan ludahnya sendiri dan datang kemari?"

Jeewon mengabaikan perkataan Dara karena ya, Dara memang benar. "Kalian bertiga cepat tidur. Besok kalian harus kuliah. Dan jika ada yang menanyakan tentang Jisoo, katakan saja kalau dia sudah pindah universitas. Jangan sampai orang tau kalau-"

"Appa!! Apa reputasimu itu lebih penting dari anak-anakmu? Apa kami ini tidak ada artinya bagimu?!"

"Sejak kapan kau menjadi pembangkang? Apa ini hasil dari kau bergaul dengan Jennie?" Mendengar namanya disebut, Jennie menatap tak suka ayahnya. Dia memang selalu membangkang selama ini tapi kan..

"Appa berhentilah menyalahkan orang lain! Kami lelah mengulangi kata yang sama setiap saat. Apa kami ini benar-benar tidak ada artinya bagimu?! Kau hanya peduli pada pandangan orang!"

"Lisa! Apa begini caramu bersikap pada ayah mu?!"

"Jadi kau adalah ayahku? Kemana saja kau selama ini saat semua orang berkomentar buruk tentangku? Kemana kau saat semua mata memandangku dengan jijik? Kemana kau tuan Hwang?! Kau berlindung dibalik sifat munafikmu itu."

"Lisa!" Tangan Jeewon sudah terangkat hendak menampar Lisa

"Kenapa berhenti? Pukul saja aku, memang hanya itulah yang kau bisa. Kau hanya bisa menyakiti orang-orang disekitarmu."

"Lisa sudah cukup."

"aku belum selesai bicara eomma. Aku rasa Jisoo unnie melakukan hal yang benar dengan pergi dari penjara ini! Seharusnya aku ikut saja bersamanya."

"Apa yang kau katakan Lisa? Kau mau meninggalkan eomma?"

"Kalau begitu suruh suami terhormat mu itu mengakui kami sebagai putrinya. Semua orang selalu mencibir kami eomma. Apa kalian tau apa yang dialami Chaeyoung?"

"Kalian tidak tau kan? Semua teman sekelasnya menjauhinya, dia tidak memiliki teman, mereka selalu mengejeknya!! Tapi apa kalian peduli tentang hal itu? Kalian hanya peduli pada uang dan uang, hanya itu."

"Chaeng-ah apa itu benar? Kenapa kau tidak pernah cerita pada eomma?"

"Memangnya apa yang akan eomma lakukan jika aku bercerita? Apa keadaannya akan lebih baik?" Chaeyoung pergi dari sana disusul Lisa dibelakangnya

Tanpa kata-kata Jennie mengambil kunci mobil milik Jeewon yang tergeletak di meja.

"Mau kemana kau?"

"Memenuhi tugasku sebagai seorang adik. Aku tidak ingin gagal seperti mu." Jeewon menyambar tangan Jennie dan merebut kunci mobilnya

"Terserah, aku bisa memakai mobilku sendiri."

"Bisakah sekali ini saja kau tidak melawan?"

"Tidak bisa. Kaulah yang selalu membuatku melawanmu." Satu tarikan kuat Jeewon membuat Jennie mau tidak mau harus mengikuti kemanapun Jeewon membawanya. Seperti biasa Jeewon tidak mendengarkan siapapun baik itu Dara maupun Jennie yang terus berteriak padanya

"Jangan harap kau bisa keluar dari sini." Jeewon mengunci pintu kamar Jennie dari luar. Segala umpatan telah Jennie keluarkan tapi itu tetap tidak membuahkan hasil

Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang