6. Melted

2.1K 290 6
                                    

Pagi ini mansion Hwang terasa sangat tenang meskipun biasanya memang begitu. Dara tampak sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keempat putrinya karena seperti biasa Jeewon selalu berangkat pagi-pagi dan melewatkan sarapan bersama keluarganya. Itu sudah menjadi hal lumrah bagi pria ambisius seperti Hwang Jeewon. Uang yang utama, keluarga? nanti saja.

Tapi di salah satu kamar nampak seseorang berusaha membangunkan si kebo yang belum juga bangun. Padahal Chaeyoung sudah berusaha membangunkan Lisa sejak 20 menit yang lalu. Tapi tetap saja Lisa tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan segera bangun.

"Apa Lisa belum bangun?"

"Eomma dia selalu saja begadang setiap malam." Keluh Chaeyoung

"Biar eomma yang membangunkannya, kau pergilah bersiap-siap dan segera turun untuk sarapan." Dara memberikan kiss morningnya pada Chaeyoung. Setelah Chaeyoung pergi, Dara mengalihkan perhatiannya pada Lisa yang tak terusik sedikitpun dengan kebisingan di sekitarnya

"Lisa-ya cepat bangun." Dara berujar dengan suara lembutnya, Lisa sama sekali tidak bergerak. "Lisa kau ada kelas kan pagi ini. Cepat bangun." Dara menarik selimut yang semula membungkus tubuh Lisa, membuat Lisa sedikit terusik. "Lima menit lagi, eomma. Aku masih mengantuk."

"Apa kau menonton tv hingga larut malam?"

"Hmm." Lisa bergumam pelan

"Cepat bangun sekarang. Jika kau tidak bangun akan ku buang tv itu sekarang juga."

"Buang saja, aku bisa memintanya lagi pada appa."

"Lisa kau berani melawan eomma? Cepat bangun sekarang juga. Dan bersihkan kamarmu, ini lebih mirip sebuah kandang daripada sebuah kamar." Yang dikatakan Dara memang benar, ada banyak sekali bungkus makanan ringan yang berserakan di kamar itu. "Eomma rasa disini udaranya cukup panas, kau pasti kepanasan. Mau eomma ambilkan air? Itu pasti menyejukkan." Dara berjalan menuju kamar mandi

"Aku bangun! Lihat?" Lisa duduk dengan matanya yang masih sedikit terpejam

Dara kembali ke ranjang Lisa untuk kiss morning untuknya. "Baiklah sekarang cepat mandi dan bersihkan kandang ini."

"Ya ya aku akan membersihkannya nanti."

"Eomma akan menunggu di bawah. Jangan tidur lagi."

"Iya eomma."

Dara menginginkan anak-anaknya menjadi mandiri dalam mengurus kehidupan pribadi mereka. Dara melarang keras para maidnya membersihkan kamar keempat putrinya. Dia tidak ingin empat putrinya menjadi manja dan hanya mengandalkan harta yang mereka miliki.

Sedangkan di kamar lainnya, Jisoo sudah siap dengan long blouse putih selutut di balut rompi lengan pendek dan jeans hitam, terlihat sederhana tapi menawan sangat cocok dengan kepribadiannya.

"Jendeukie, cepatlah. Kau lama sekali." Teriak Jisoo pada Jennie yang sedang mandi tentu saja di kamar mandi

"Kaulah yang terlalu cepat unnie, ini masih pagi." Jennie keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe dengan handuk putih melingkar membungkus rambutnya

"Kenapa kau lama sekali? Aku lelah menunggumu."

"Tidak ada yang menyuruhmu untuk menungguku." Jennie membuka handuk yang membungkus kepalanya dan mulai menggosokkannya pada rambut basahnya

"Baiklah, aku pergi kalau begitu."

"Ya! Aku hanya bercanda. Tunggu aku, bukankah ini masih terlalu pagi? Kelas kita baru akan dimulai satu jam lagi." Jennie menghidupkan hairdryer dan duduk di depan meja riasnya

Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang