Panjang sanged, pelan-pelan aja bacanya.
"So slowly." -Kim Jisoo
.
.
.
.
.Woobin si adik baik datang ke kantor polisi untuk menemui kakaknya. Dia akan mengajukan jaminan untuk membebaskan Minho. Dia tidak bisa apa-apa tanpa kakaknya. Selama ini Minho lah yang selalu memberikan instruksi padanya.
Sebenarnya Woobin sendiri tidak tau apa yang menyebabkan Minho begitu dendam pada Jeewon. Dia pernah sekali berpapasan dengan Jeewon. Pria itu mengatakan turut berduka atas meninggalnya ayahnya. Jeewon juga berterima kasih padanya karena masih mau merawat putrinya meski apa yang telah terjadi.
"Hyung apa yang kau lakukan? Kau lihat hasilnya?"
"Berhenti menceramahiku dan bebaskan aku dari sini."
"Tidak bisa sekarang. Tapi akan ku usahakan secepatnya. Kau harus bersikap baik selama disini."
"Lalu apa yang kau lakukan disini? Cepat selesaikan tugasmu."
Woobin hanya terdiam. Dalam hatinya dia ingin menghentikan semua ini. Melihat Jennie yang begitu mempercayainya selalu melemahkannya. Apa hubungan antara Jennie dengan semua ini.
"Ada apa? Kau jatuh cinta pada gadis itu? Ingat apa yang telah terjadi pada keluarga kita Song Woobin."
"Aku mengingatnya hyung. Tenang saja ini akan segera berakhir. Secepatnya."Mungkin.
"Bagaimana kondisi eomma?"
"Dia baik. Kondisi Jennie lebih buruk daripada eomma. Eomma masih bisa bertahan dengan ginjal lamanya."
"Aku tidak ingin menunggu Woobin. Dan segera temukan pendonor untuk eomma."
"Aku sudah menemukannya hyung. Ini sangat kebetulan."
Woobin tidak bisa mengatakannya secara langsung pada Minho. Jika dia mengatakannya, dia yakin Minho akan menuntut terlalu banyak padanya. Woobin tidak bisa mengorbankan dua nyawa sekaligus. Selain cocok dengan Jennie, ginjal Jisoo juga cocok dengan ibunya. Meskipun tingkat kecocokannya lebih rendah dibandingkan kecocokan antara Jisoo dan Jennie tapi itu masih mungkin.
Bagaimana mungkin Woobin bisa sejahat itu pada seseorang. Dia tidak mungkin mengambil organ milik orang lain secara paksa. Dia juga tidak mungkin secara terbuka meminta Jisoo mendonorkan ginjalnya untuk ibunya. Jennie lebih membutuhkannya untuk saat ini. Tapi hatinya masih dipenuhi banyak keraguan. Dia merasa berada di tempat yang serba salah. Jika dia memilih menyembuhkan ibunya itu berarti dia telah melanggar batas kemanusiaan karena mengambil organ orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Dan jika dia memilih menyelamatkan Jennie, apa itu berarti Woobin telah menjadi anak yang durhaka? Semua akan mudah jika saja Woobin tidak melibatkan hati dalam mengambil keputusan.
__________
Jisoo melangkah cepat meninggalkan area bandara. Disana sudah ada Seulgi yang menunggunya. Jennie akan mendapat banyak kejutan setelah ini. Semoga jantungnya baik-baik saja.
"Bagaimana dengan taman itu? Kau sudah mengurusnya?"
"Aku sudah berbicara dengan pemiliknya, dia tidak punya pilihan lain selain menerimanya."
"Bagus kalau begitu. Kau sangat baik belakangan ini."
"Dan kau sangat gila belakangan ini. Kau membeli taman itu dengan harga tiga kali lipat. Apa dompetmu masih aman?"
"Aku hanya mengeluarkan gajiku selama satu tahun untuk taman itu. Jadi tenang saja aku mempunyai banyak uang. Apa tamannya indah?"
"Ya sangat. Aku berharap aku mempunyai saudara sepertimu. Jisoo.. kau bilang kita seperti saudara kan?" Jisoo mengangguk menyetujui Seulgi. Dia menganggap Seulgi seperti saudaranya sendiri. Seulgi selalu ada di sampingnya selama ini. Saat Jisoo dalam masalah Seulgi pasti selalu datang untuk membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✓
FanfictionTentang dua pasang saudari kembar yang terikat dalam satu keluarga. Berbagai permasalahan akan menanti mereka. Perpisahan hingga persatuan kembali keempatnya 18 Maret - 27 Juni 2021