Seminggu sudah Jennie berada di dalam ruang ICU. Kini ia sudah dipindahkan ke ruang rawat sejak tadi pagi. Dalam seminggu ini ia mendapatkan banyak cinta dari orang-orang di sekitarnya termasuk ayahnya. Walaupun awalnya terasa aneh saat Jeewon mengelus rambutnya lalu mengecup keningnya, Jennie tidak percaya itu bisa terjadi dalam hidupnya.
Satu hal yang membuatnya sedikit kecewa. Semenjak Jeewon bebas, Jisoo jarang sekali datang untuk menemuinya. Jennie paham Jisoo mencoba menghindari Jeewon tapi sampai kapan.
"Dimana Jisoo unnie? Aku belum melihatnya dalam tiga hari ini." Jisoo menghilang dari sampingnya selama tiga hari ini. Tanpa mencoba menghubunginya atau sekedar mengirimkan pesan teks padanya. Jennie tidak menyalahkannya, Jisoo pun juga punya kehidupannya sendiri tapi setidaknya Jisoo bisa berpamitan dulu padanya.
"Dia sedang berada di luar kota." Jawab Dara seadanya.
Hanya ada Dara disana. Lisa dan Chaeyoung juga sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka begitu juga Jeewon. Jeewon mulai menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan juga seorang ayah. Dia datang kesana kemari untuk menemukan pendonor untuk putrinya namun belum juga membuahkan hasil. Dia tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.
"Apa yang dia lakukan disana?" Tanya Jennie lagi.
"Mengurus pekerjaannya. Dia sudah melupakannya selama dua minggu ini."
"Eomma berbohong?"
"Tidak Jennie-ya, eomma mengatakan yang sebenarnya." Dara membawakan segelas air dan beberapa tablet yang selalu menjadi teman dalam keseharian putrinya itu. "Sudah saatnya kau minum obat. Jika kau terus membaik, kau bisa segera pulang."
"Eomma tidak lelah? Tidak perlu berusaha terlalu keras. Aku tau hasilnya akan-"
"Kau tidak tau Jennie. Kita tidak tau. Ingatlah wajah kakak mu. Ingat apa yang akan terjadi pada senyumnya jika kau sampai menyerah."
Jennie termangu. Dia teringat bagaimana wajah Jisoo yang terlihat bahagia dan terus menggodanya saat dia memberitahu nya tentang hubungannya dengan Woobin. Bahkan Jisoo terlihat lebih bahagia daripada Jennie, orang yang sedang kasmaran. Sebegitu besarkah Jisoo menyayanginya? Tidak perlu dipertanyakan lagi.
Tentang hubungannya dengan Woobin, hanya Jisoo yang mengetahuinya. Dan selayaknya seorang kakak, Jisoo turut bahagia atas kebahagiaan adiknya. Karena ya Woobin adalah pria yang baik hati, gentleman, mapan, dan tentu saja tampan. Menggunakan semua itu Woobin dengan sangat mudah mengambil hati sekaligus kepercayaan Jennie bahkan Jisoo.
Tapi semua tidak berjalan mulus seperti yang Woobin rencanakan. Tanpa berunding terlebih dahulu. Kakaknya, Minho melakukan hal bodoh dengan menyerang Lisa di tempat umum. Dan kini berakhir dengan Minho yang dipenjara karena orang suruhannya membuka mulut setelah melalui proses interogasi yang panjang dan menyakitkan. Tapi sejauh ini belum ada yang menaruh rasa curiga padanya bahkan Jeewon yang seharusnya mengetahui siapa Woobin ini sebenarnya.
__________
Semua telah kembali ke keadaan semula. Itu berlaku bagi Chaeyoung. Dia kembali menjalankan kesehariannya sebagai seorang model yang terasa mulai membosankan baginya. Bukannya dia tidak mencintai pekerjaannya tapi akan ada saat dimana seseorang merasa bosan dengan keseharian yang sama tanpa perubahan.
"Bisa biarkan dia istirahat sekarang? Ini sudah lewat jam makan siang."
"Siapa yang membiarkan orang asing tak tahu aturan ini masuk? Dimana para penjaga?"
"E-eh maaf dia adalah adikku." Sahutan Chaeyoung membuat salah satu kru tadi terdiam seketika.
Sedangkan Lisa, dia terlihat sangat ingin menerkam orang itu tapi tetap dengan sikap yang elegan. Apa dia bilang? Tak tahu aturan? Tunggu sampai dia membawanya ke persidangan dan menunjukkan apa itu aturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✓
FanfictionTentang dua pasang saudari kembar yang terikat dalam satu keluarga. Berbagai permasalahan akan menanti mereka. Perpisahan hingga persatuan kembali keempatnya 18 Maret - 27 Juni 2021