15. Bye

2K 252 10
                                    

Seperti biasa saat bangun pagi, Chaeyoung akan membangunkan Lisa yang ada di kamarnya. Chaeyoung ingin meminta maaf dan akan mengajak Lisa pergi mencari Jisoo bersama. Untuk kuliah? dia bisa membolos, tidak ada yang lebih penting dari persaudaraan kan?

Jika biasanya Chaeyoung selalu dikejutkan dengan keadaan kamar Lisa yang sangat berantakan. Kini berbeda, dia semakin terkejut karena kamar itu bersih dan rapi, pemiliknya pun tidak ada di dalamnya. Tak mau ambil pusing Chaeyoung menuju ke ruang makan, mungkin Lisa sudah bangun dan pergi sarapan.

Namun nihil, dia tidak bisa menemukan saudara kembarnya disana. Hanya ada Dara yang sedang menyiapkan sarapan seperti biasanya. Tanpa pikir panjang Chaeyoung mendekati ibunya untuk menanyakan perihal adiknya. Tidak mungkin jika Lisa berada di kamar Jennie. Setelah kejadian semalam, Jennie pasti akan mengusir Lisa mentah-mentah.

"Eomma dimana Lisa? Tidak biasanya dia bangun sepagi ini."

"Dia pergi ke bandara bersama Kriss."

"Apa oeharabeoji dan oehalmeoni akan datang? Itukah sebabnya Lisa ke bandara?"

"Bukan seperti itu, Lisa lah yang akan datang menemui mereka."

"Sendirian? Kenapa tidak mengajakku? Berapa lama dia disana? 2 hari? 3 hari atau seminggu?"

"Chaeng-ah, Lisa akan pergi untuk waktu yang lama. Dia akan menetap disana. Apa kau tidak mengetahuinya? Dia tidak mengatakannya padamu?"

"Aku tidak mengetahui apapun. Kenapa eomma membiarkannya pergi? Jam berapa penerbangannya?"

"10 menit lagi. Lisa bilang dia sudah berpamitan padamu. Jadi eomma sengaja tidak membangunkan mu saat dia pergi." Tanpa berkata-kata lagi, Chaeyoung pergi ke kamarnya. Mengambil blazer juga kunci mobilnya. Dia tidak akan membiarkan Lisa pergi begitu saja. Berani sekali dia pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal padanya

Chaeyoung menghapus beberapa bulir air matanya yang menuruni pipinya.
Keluarga yang ia impikan kini sudah hancur. Menyisakan luka dan rasa bersalah di dalam hatinya. Tapi seakan itu semua belum cukup, Lisa, saudarinya, orang yang ia harapkan akan selalu berada disampingnya dan mendukungnya setiap saat, kini juga pergi darinya.




_______

Pagi-pagi sekali Jennie sudah berada di kampusnya. Tanpa sarapan Jeewon sudah mengantar Jennie ke kampusnya karena Jeewon juga harus pergi ke kantor. Mulai sekarang Jeewon lah yang akan mengantarnya dan sopir yang akan menjemputnya. Mobil dan beberapa fasilitas lainnya sudah disita oleh ayahnya. Dia tidak bisa melakukan apapun selain menerima nasibnya.

Matanya berbinar saat netranya menangkap sosok manusia yang sangat ingin ia temui. Jisoo masih berada disini. Tapi kakaknya itu tidak meliriknya sedikitpun. Dia malah asyik berbincang dengan Seulgi tanpa peduli padanya.

"Jisoo-ya, kemana saja kau huh? Kenapa tidak menjawab telepon ku?" Tanpa menjawab, Jisoo pergi dari kelasnya diikuti Jennie yang mengekor di belakangnya. Seulgi yang mengerti permasalahan mereka hanya duduk diam, membiarkan dua bersaudara itu untuk bicara empat mata

Jisoo melangkahkan kakinya menuju rooftop. Tidak ada siapapun disana. Jisoo hanya berjaga-jaga jika Jennie berteriak-teriak tidak jelas nanti. Dia sangat tau bagaimana Jennie saat marah, dia akan mengeluarkan segala umpatannya tanpa peduli pada sekitarnya.

Jisoo berdiri menghadap Jennie, menanti segala sumpah serapah yang akan Jennie lontarkan padanya. Jisoo memang datang kesini untuk menerimanya, ini akan menjadi hari terakhir pertemuannya dengan Jennie. Dia ingin memberikan kesempatan pada Jennie agar meluapkan segala isi hatinya padanya.

Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang