Lisa dan Chaeyoung, mereka masih memendam semuanya sendiri, tidak ada yang mengetahui bahwa mereka sudah tau bahwa Jeewon adalah ayah kandungnya. Jennie sedang sibuk di dapur membuat sup hangat untuk Jisoo yang sedang demam. Mungkin karena terlalu banyak pikiran sehingga dia menjadi sakit sekarang.
"Unnie ayo bangun, kau makan dulu lalu minum obat."
"Apa berita itu belum surut juga?"
"Berhenti memikirkan itu. Apa yang membuatmu begitu takut? Ini sudah biasa terjadi. Kau.....mengetahui sesuatu?"
"Tidak....suapi aku. Aku harap rasanya sebaik aromanya."
"Buka mulutmu, kau pasti akan menyukainya." Jennie pun mulai menyuapi Jisoo. Jennie merasa senang kala kakaknya itu mengacungkan dua jempolnya untuknya
Suapan terakhir itu terhenti ketika suara ponsel berdering masuk ke gendang telinga mereka. Jennie mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di meja nakas. Setelah membaca nama si penelepon, Jennie menatap ke arah Jisoo, mengundang Jisoo untuk melontarkan pertanyaannya
"Siapa?"
"Bob..by." tanpa pikir panjang Jennie langsung mereject panggilan itu
"Kalian...."
"Tidak, aku tidak merahasiakan apapun darimu. Aku dan dia sudah berakhir bahkan sebelum memulai." Tukas Jennie
"Apa kau....marah padaku?"
"Berikan satu alasan kenapa aku harus marah padamu."
"Karena aku menghalangi kalian mungkin."
"Jika aku marah, aku pasti sudah memakimu sekarang. Apa kau lupa julukan yang kau berikan padaku?"
"Maksudmu acid?" Jisoo tertawa kala mengingat nama julukan yang ia berikan pada Jennie. Jisoo memberikan julukan itu karena jika Jennie marah, kata-katanya akan terasa menyengat seperti asam
"Sekali-sekali berikan julukan untuk dirimu sendiri." Jennie memberikan sebutir obat dan air untuk Jisoo yang langsung di telan olehnya
"Untukku? Apa ya......kurasa aku terlalu sempurna untuk mendapat julukan."
"Baiklah nona sempurna, sekarang tidurlah."
"Kau mau kemana?"
"Memangnya kau yang akan mengembalikan mangkuk ini?"
"Pergilah, kau saja kalau begitu."
Belum sempat melangkah, ponsel Jennie kembali berdering
"Bobby lagi?" Jennie mengangguk
"Angkat saja, keraskan volumenya." Jennie menuruti Jisoo tanpa membantah
"Apa maumu?"
"Bisakah kita bertemu sekarang?"
"Aku tidak merasa bahwa ini hal yang penting. Aku akan menutupnya."
"Aku hanya ingin meminta maaf secara pribadi padamu. Akan ku buktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Beri aku waktu lima menit, kau bisa pergi setelah itu."
"Katakan saja lewat sini, itu tidak akan membuat perubahan."
"Jennie, aku mohon. Ibuku sedang sekarat Jen."
"Lalu apa hubungannya denganku? Dia kan ibumu."
"Ibuku menyukaimu. Saat aku menunjukkan fotomu padanya, setelah sekian akhirnya ibuku bisa tersenyum kembali. Aku mohon Jen. Sekali ini saja tolong bantu aku."
"Kau pikir aku bisa mempercayai alasanmu?!"
"Aku sudah berbohong padanya bahwa kita akan segera menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✓
FanfictionTentang dua pasang saudari kembar yang terikat dalam satu keluarga. Berbagai permasalahan akan menanti mereka. Perpisahan hingga persatuan kembali keempatnya 18 Maret - 27 Juni 2021