Setelah memberi pengertian pada Jennie, Jisoo berniat segera pulang. Dia sangat tidak ingin tuan Hwang melihatnya disini. Tapi Dara terus saja memintanya agar tinggal untuk makan malam sebentar. Dia sudah menolaknya dengan halus namun Dara tetap tidak mau mengerti juga. Jisoo ingat betul apa yang dikatakan Jeewon waktu itu, Jeewon mengatakan bahwa Jisoo tidak akan mampu bertahan tanpa uang darinya. Dan Jisoo ingin membuktikan bahwa itu salah, dia sangat mampu mengurus dirinya sendiri.
Selepas perjuangan yang cukup panjang akhirnya Jisoo berhasil juga membujuk Dara. Namun sekali lagi takdir tidak berpihak padanya. Ini dia, tuan Hwang Jeewon berdiri di hadapannya. Baru saja Jisoo dan Seulgi keluar dari pintu utama Jeewon sudah menghadangnya.
"Sudah menyerah?" Jisoo memilih mengabaikannya dan segera berlalu dari sana atau dia akan semakin membenci Jeewon nantinya. Pasalnya kata-kata ayahnya selama ini hanya akan menimbulkan rasa sakit di hatinya
"Mau mengambil barang-barang mu? Akui saja kekalahan mu. Jangan siksa dirimu dengan sok kuat hidup tanpa uang ku." Jisoo menghentikan langkahnya. Sudah ia duga datang kesini bukanlah keputusan yang baik. Seulgi yang menyadari akan terjadi keributan berusaha menarik lengan Jisoo dan pergi dari sana. Di saat seperti ini Seulgi sungguh sangat ingin melihat Jennie, meskipun menurutnya Jennie itu sangat menyebalkan, egois, dan terlalu pendiam tapi hanya dia yang bisa Seulgi harapkan
Dan harapan Seulgi terwujud. Dengan senyum cerahnya Jennie berlari mengejar Jisoo untuk memberikan kotak makanan padanya. Namun senyum itu lenyap seketika melihat Jeewon dan Jisoo yang saling berhadapan. Ini kedua kalinya Jennie melihat tatapan kemarahan yang Jisoo berikan pada Jeewon. Jisoo mengangkat sebelah tangannya mengisyaratkan pada Jennie agar dia diam dan jangan ikut campur, ini adalah permasalahannya dengan Jeewon. Dan dia yakin bisa menyelesaikannya sendiri.
"Aku tidak membutuhkan apapun darimu baik itu sekarang ataupun nanti. Bukankah sudah ku katakan agar menjaga adikku dengan baik? Apa yang kau dapatkan dengan memukulnya. Dia bukan anak-anak lagi, dia sudah dewasa. Bukankah akan lebih bagus jika dibicarakan baik-baik? Tuan Hwang sampai kapan kau akan menyakiti anak-anak mu? Tindakan mu itu tidak bisa dibenarkan. Dan Jika kau berharap aku menyerah sekarang, maaf itu tidak akan terjadi."
"Kau pikir kau siapa hingga bisa menilai benar salahnya tindakanku? Dia adalah anakku aku berhak penuh atas dirinya. Kau bukan siapa-siapa lagi di sini."
"Appa!"
"Jennie diam. Cukup dengar dan lihat saja." Setelah mengatakan itu, Jisoo beralih menatap Jeewon
"Anda benar tuan Hwang. Aku memang bukan siapa-siapa lagi di sini. Tapi hubungan darah tidak diperlukan saat ingin menasehati seseorang yang berbuat salah. Kau tidak pernah mendengarkan keluarga mu selama ini. Siapa tau orang lain seperti ku bisa mengubah cara pandang mu, tapi kurasa aku terlalu percaya diri. Bagaimana mungkin kau mau mendengarkan orang luar seperti ku disaat kau mengabaikan keluarga mu sendiri."
"Wah! Kau semakin pandai berkata-kata. Sepertinya pekerjaan tidak berguna mu itu juga mempengaruhi cara bicaramu. Kau pasti sangat kesulitan selama ini hingga kau rela menjadi pelayan untuk mendapatkan uang."
"Maaf menyela tuan Hwang. Tapi Jisoo harus pergi sekarang. Dia ada janji dengan staff Seoul palace. Jisoo akan membeli salah satu apartemen yang ada di sana. Anda tau Seoul palace kan? Hanya orang kaya yang bisa tinggal disana. Naskah filmnya baru saja selesai. Jadi anda tidak perlu khawatir kalau-kalau Jisoo akan kekurangan, dia sudah mendapatkan cukup banyak uang." Seulgi merasa orang tua ini perlu di beri sedikit pelajaran. Bisa-bisanya dia menghina putrinya sendiri. Seulgi kira selama ini ayahnya sudah sangat keras padanya tapi setelah melihat Jeewon hari ini, rasanya kata-kata menyakitkan ayahnya tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan Jeewon
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ✓
FanfictionTentang dua pasang saudari kembar yang terikat dalam satu keluarga. Berbagai permasalahan akan menanti mereka. Perpisahan hingga persatuan kembali keempatnya 18 Maret - 27 Juni 2021