Janga lupa untuk ⭐ nya
Jangan lupa untuk 💌 nya.
.
."Cinta bukan melepas, tapi merelakan. Bukan memaksa, tapi memperjuangkan. Bukan menyerah, tapi mengikhlas. Bukan merantai, tapi memberi sayap."
🌹UAK🌹
Sore ini dua gadis cantik sedang duduk disebuah gazebo kecil yang berada ditaman belakang. Siapa lagi kalau bukan Naura dan Haura.
Mereka menikmati kue coklat yang dibuat Nafisah tadi pagi, tidak lupa dengan minuman jeruk hangat nya. Berbincang, tertawa, saling curhat, itulah yang mereka lakukan saat ini.
"Ehm... Dek!" panggil Naura kepada Haura.
"Iya ka?" Jawab Haura yang masih mengunyah kue coklat itu.
Terlihat ragu untuk Naura membicarakan soal ini. "Kalo ada laki laki yang ingin mengenal diri kita lebih dalam lagi? Gimana dek?" Terlihat Haura yang bingung dengan ucapan Kaka nya hanya bisa melipat bibir nya kedalam.
"Gini... Gini, maksud aku-- gimana respon kamu kalo ada laki laki yang bilang 'saya ingin mengenal diri kamu lebih banyak lagi' atau engga kaya 'saya ingin--- CK! Begitu lah. Intinya dia pengen ngenal kita lebih dalam lagi." Ucap Naura yang berusaha menjelaskan.
Memang benar, Haura ini masih kicil. Bicara sama dia harus jelas, apa lagi soal cinta.
"Memang nya siapa ka?" Tanya Haura
"Yeeeuuuu malah nanya balik." ucap Haura
"Seandainya kamu digituin, apa respon kamu Hau?" Lanjut tanya Naura
"Yaa--- aku persilahkan, tapi mengenal nya seperti apa? Kalo berniat baik ya silahkan. Taukan maksudnya berniat baik?" Ujar Haura.
Haura mendengus nafasnya "kalo kita baru kenal gimana?" Lanjut tanya Naura
"Astagfirullah ka Nau, kalo soal kaya gini tuh jangan nanya ke Haura dong! Mana paham aku soal ini." kesal Haura. Haura melihat ke arah Naura lebih instan "Jangan bilang ka Nau---??"
"Tadi pas mau pulang, ehm.. pak Naufal temui aku di Deket gerbang kampus. Terus dia bilang 'assalamualaikum Naura. Jika kamu mengizinkan, Saya ingin mengenal mu lebih jauh' pokoknya kurang lebih kaya gitu" jelas Naura.
Haura tampak kaget, "WHAT!!!!!! Are you serious?" Haura tidak berhenti mengedipkan matanya. "Kaa, ini serius? Bener?" Tanya nya sekali lagi.
Naura hanya mengangguk.
"Gimana ya dek?" Tanya Naura lagi.
"Yaa ga gimana gimana ka" jawab Haura dengan santainya.
✨ Flashback on✨
Naura yang sedang berjalan ke arah gerbang kampus, terlihat mobil berwarna putih bersih, dan juga mengkilap menghampiri nya.
"Assalamu'alaikum Naura" Sapa Naufal dari dalam mobil nya.
Naura yang sedang memainkan ponselnya, langsung mendongakan kepala. "waalaikumussalam... Eh pak Naufal." jawab nya.
Naufal tampak keluar dari mobil nya "ehm.. lagi nunggu jemputan Nau?" Tanya Naufal
"Engga pak, lagi tunggu taxi online." jawab nya.
Naufal tampak mengangguk-angguk. "Ehmm Nau, boleh saya bicara sebentar?"
"Ada apa pak?"
Naufal mengambil nafas nya. Rasa gugup dan ragu bercampur aduk untuk saat ini. "maaf banget sebelumnya. Saya tau, saya baru mengenal kamu.. tapii setiap kali saya melihat kamu, mendengar sapaan dari kamu, saya rasa ada yang berbeda dari yang lain." jelas Naufal.
Naura tampak mengerutkan alisnya. Banyak sekali pertanyaan di kepala Naura. Salah satu nya 'apa maksud dari ucapan dosen baru nya itu?'
"Ehm.. jadi gini, jika kamu mengizinkan, boleh saya mengenal mu lebih lebih jauh?" Lanjut Naufal. "maksud saya, boleh saya lebih mengenal mu bukan hanya sekedar mahasiswi dengan dosen?"
Naura dibuat bungkam oleh perkataan nya. Naura mengerutkan kening nya. Bingung.
"Iya, saya satu kita baru kenal" lanjut nya
Jantung Naura terasa berhenti seketika. Debaran jantung nya saat ini sedang tidak baik baik saja.
Lagi lagi Naura tidak menjawabnya, hanya menduduk dan tidak tau harus berucap seperti apa. Bisa dikatakan saat ini Naura sedang salah tingkah dengan ucapan Naufal itu.
"Saya tidak memaksa kamu untuk jawab sekarang, saya akan tunggu jawaban nya"
Kebetulan taxi online yang di pesan Naura sudah berada di depan, Naura langsung berpamitan dengan Naufal.
"Maaf pak, Nau ga bisa jawab sekarang." ucap Naura.
"Tidak papa. Boleh saya meminta nomor kamu Naura?"
Naura mengangguk dan memberikan no ponsel nya kepada Naufal. "Terimakasih, saya tunggu jawaban mu secepatnya." ucap Naufal lalu pergi kedalam mobil nya.
"Assalamu'alaikum." pamit Naufal dan langsung melajukan mobilnya.
Naura segera masuk ke kursi penumpang. "Astagfirullahal'aziim." gumam Naura.
✨Flashback off ✨
🌹🌹🌹
Pesantren Alfalah sudah digemparkan oleh kabar bahwa anak pemilik pesantren ini, siapa lagi kalo bukan Naufal Azhar Hanafi. Anak dari Abi Adam, akan hadir malam ini untuk mengisi kajian di masjid Annur.
Para siswi sudah banyak mempersiapkan hadiah untuk Naufal. Pasal nya setiap kali Naufal mengisi acara di pesantren ini atau mengajar disini... Banyak sekali dari santri Wati yang memberi nya hadiah. Naufal tidak pernah menolak pemberian hadiah dari santri pondok disini. Bukannya ingin memberi harapan pada santri², hanya saja Naufal tidak enak untuk menolak nya.
Apa lagi Rosdiana! Yang selalu menganggap dirinya lah yang pantas bersanding dengan Naufal. Sering kali Rosdiana menanyakan kabar Naufal pada umi Najwa.
"Umi, Gus Naufal kapan datang kesini umi?" Tanya Rosdiana yang sedang memotong sayuran di dapur bersam umi Najwa serta santri Wati lain nya.
"Sepertinya habis Maghrib Ros. Memang nya ada apa?"
"Tidak apa apa umi, Ros hanya pingin tau aja."
Naufal memang jarang sekali ke pesantren. Paling ke pesantren hanya sekedar mengontrol, atau pun bila ditugaskan oleh Abi nya untuk mengajar, atau juga mengisi kajian seperti sekarang ini.
Sorry for typo 😉
Jangan lupa untuk ⭐
Jangan lupa untuk 💌
Salam hangat
Affaf 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
SpirituellesROMANCE - SPIRITUAL FOLLOW dulu SEBELUM MEMBACA ❤️ 🌸Slow update 🌸 Aku yang harus berusaha untuk mendapatkan cinta kamu seutuhnya. Aku yang rela menahan sesak setiap kali merasakan dingin nya kamu ke aku. Aku yang setiap malam menangis dalam dia...