🌹PART SEMBILAN BELAS🌹

4.2K 294 16
                                    

Jangan lupa untuk ⭐ nya
Jangan lupa untuk 💌 nya


Ada cinta yang harus runtuh
sebelum benar benar utuh.
Perasaan jatuh cinta atau cemburu itu,
suka datang dengan tidak sopan.
Tiba-tiba hadir, dan bikin nyeri perasaan.

🌹UAK🌹




Pukul sepuluh pagi Haura telah selesai membersihkan kamar milik nya. Haura menyibukkan dirinya agar tidak terus memikirkan hal yang harusnya ia tidak pikirkan. Pagi tadi Haura tidak ikut sarapan seperti biasanya, dengan alasan diri nya sangat lelah, padahal dirinya enggan menemui orang rumah.

Haura duduk di depan meja riasnya, ia mengoleskan sedikit pelembab ke wajah nya agar terlihat tidak kering, dan kantung mata yang menghitam akibat menangis semalaman.

Ya, semalaman Haura menangis dalam diam nya. Tidak tau apa yang ia harus tangisi lagi, ia meluapkan nya lewat menangis. Setelah mengoleskan pelembab di wajahnya, Haura memandangi diri nya di depan cermin.

'Allah, apapun yang terjadi semua sudah kehendak-Mu.'

Haura mencoba untuk berdamai dengan dirinya, mencoba menerima nya dengan ikhlas.

Mengingat hari ini adalah hari Jumat, artinya nanti malam ia akan pergi ke pesantren Al-falah. Haura terus memikirkan untuk mencari alasan agar tidak ikut.  Tidak ada satupun alasan yang terlintas dalam benak nya.

"Adekk.. Haura?? Ka Nau masuk ya, bolehh??"

Haura memejamkan matanya, iya beranjak dari cerminnya lalu membuka perlahan pintu tersebut.

"Iya ka Nau? ada apa?" Haura mencoba untuk biasa saja.

"Kamu sakit? Dari tadi diam di kamar terus."

Haura tersenyum tipis. "Engga Ka, Haura hanya lelah."

Naura mendekat.

"Dek.. maaf, maaf ka Naura tidak sopan sudah membaca isi buku itu. Maaf ka Naura-"

"Haura yang harusnya minta Maaf. Haura yang salah disini ka.."

"Shuutt! Udah, jangan nangis lagi. Boleh ka Naura masuk?"

Haura mengangguk.

Naura masuk perlahan ke kamar adik nya. "Oowwhh kamu rapihin kamar toh, pantas dari tadi di kamar terus." Naura memperhatikan sekeliling kamar Haura.

"Loh? Kamu beli ini dimana? Ini baru?" Naura menunjuk ke arah rak buku yang berbentuk belah ketupat.

"Beli online." Jawab Haura.

"Ko ga kasih tau akuu !" Protes Naura.

Haura hanya menyengir melihat ke arah Naura.

"Dek sini dehh." Naura menepuk karpet bulu yang berada di bawah nya, meminta untuk Haura duduk disampingnya.

"Ada apa Ka?"

Haura mendudukkan dirinya disamping Naura.

"Ra, kamu pasti tau apa yang mau aku bicarakan."

Takdir Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang