🌹PART EMPAT PULUH TUJUH🌹

5K 528 169
                                    

SIAPA YANG MINTA DOBEL UP!!!!

HARUS KOMEN YANG BANYAK GA MAU TAU!!!

HARUS SABAR SABAR BACANYA YA!
HARUS DI DALAMI!

TERIMA VOTE DAN KOMEN!


















Dadanya naik turun, matanya memanas.

Zahra pun kaget melihat keberadaan sosok itu, ia segera melihat ke arah Haura yang sudah berburu hebat dada nya.
Ia menggenggam jemari Haura, demi menenangkan sedikit perasaan nya.

"Ra, tenang."

"Bohong! Dia bohong, Zahra!"

"Ra, coba husnuzon siapa tau ada keperluan."

"Keperluan, Zar?! dengan Ka Naura yang bilang ada janji dengan indah, ternyata dengan suami Haura. Dan Mas Naufal yang izin nya mau ke pesantren ternyata ke kedai bersama Ka Nau?!"

Zahra semakin mempererat genggaman tangannya.

"Permisi, ini pesanannya." Ucap pelayan yang mengantarkan 2 minuman pesanan, juga makan nya.

Zahra tersenyum ke pelayan tersebut serta menganggukkan kepalanya.

Naura yang ini sudah berada di hadapan Naufal, hatinya semakin berdetak kencang. Perasaan ragu untuk menyampaikan maksud dan tujuan kepada laki laki di hadapannya menjadi pudar.

"Pak, ada beberapa hal yang ini saya sampaikan mengenai perasaan saya."

Naufal hanya terdiam, mencermati setiap perkataan Naura.

"Saya kira, dengan saya yang bersikap seolah biasa saja dan bersikap acuh terhadap bapak, akan membuat saya menjadi mudah melupakan perasaan saya, ternyata salah, Pak.
Maaf, ternyata sulit Pak. Mungkin sampai detik ini, Saya pun masih merasakan yang sama. Berusaha ikhlas dari suatu yang tidak di inginkan, sangat menyakitkan." Jelas Naura.

Tentu Naufal sangat kaget mendengar penuturan dari Naura. Mengapa baru sekarang Naura menyampaikan nya?

"Mengapa sekarang menjadi seperti ini, Naura? Dulu kamu yang dengan mudahnya menyerahkan saya untuk adik mu sendiri. Kamu sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaan saya waktu itu.
Saya yang harus menikahi wanita yang tidak saya cintai, saya harus hidup dengan nya untuk selamanya. Apa kamu pikirkan itu, Naura? Berkali kali kamu saya tanya, apa kamu yakin dengan keputusan kamu? Berkali kali kamu saya yakin kan kalau saya tetap mempertahankan kamu, apa kamu dengarkan setiap alasan, Saya?" Tak mau kalah, Naufal pun ikut menjelaskan nya.

Penjelasan Naufal sangat menohok hatinya Naira saat ini.

Haura yang ikut mendengar nya, merasakan sakit teramat dihati terdalam. Untung saja, kedai ini tidak terlalu ramai, hanya terdapat delapan orang termasuk dirinya, Zahra, Naufal, juga Naura.

"Saya tahu, Saya sangat salah. Saya tidak ingin menyesali keputusan saya, tapi ternyata... Saya sendiri mengingkari nya." Lirih Naura.

"Saya yang berusaha menerima Haura dalam kehidupan, Saya. Saya berusaha mencintai dia, dan saya berusaha melupakan, Kamu. Haura yang setiap Hari berusaha menumbuhkan rasa cinta untuk saya, saya menyadari itu. dan kamu datang dengan membawa penjelasan seperti ini? Kenapa tidak dari dulu sebelum semua terjadi?"

Lagi lagi hati Naura seperti di tusuk oleh duri duri tajam.

"Tidak, Mudah Pak. Haura juga mencintai Bapak."

Takdir Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang