🌹PART SEPULUH 🌹

4.5K 272 5
                                    

Jangan lupa untuk ⭐ nya
Jangan lupa untuk 💌 nya
.
.
.

“Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya.”

🌹UAK🌹

Zahra dan Haura sedang asik duduk dikantin sambil menikmati bakso urat yang super super enak itu.

"Ra, ko diam saja? Ga kaya biasanya."

"Memang nya aku kalo biasa seperti apa?"

"Ada yang mau kamu omongin ya?"

"Kamu cenayang ya?"

"Mau bicara apa memang nya?"

Pandangan Haura yang semula melihat mangkok bakso nya, sekarang beralih ke menatap ke arah Zahra.

"Eeuumm.. jadi gini Ra. Kalo akuu.." Haura menjeda ucapan nya sebentar.

"Salah ga ya kalo aku mencintai seseorang dalam diam?" Lanjut Haura. Tentu pertanyaan itu membuat Zahra kaget.

Sudah berbulan-bulan mereka bersahabat, jarang sekali Haura membahas soal cinta. Apa lagi sampai bilang kalo dia mencintai seseorang dalam diam.

Zahra menatap Haura dengan senyum cantik nya.

"Haura yang cantik, dengerin ya. Mungkin cinta itu hanya kamu dan Allah yang tau. Wallah cinta itu tidak papa, cinta itu anugrah. Tapi ketika kamu mencintai seseorang, jangan sampai semua isi dari doa-doa kamu isinya hanya dia. Sampai kamu lupa mendoakan orang tua kamu, sahabat kamu, teman kamu, Kaka kamu. Itu yang tidak boleh atau tidak baik Haura." tutur Zahra dengan sangat hati hati.

Haura jadi teringat, sudah beberapa kali diam diam ia menyelipkan nama lelaki itu dalam doanya.

Apa Haura salah?

"Maaf banget ya Ra, kalo boleh tau..siapa?" Tanya Zahra

"Kalo aku bilang dosen dingin itu? Kamu percaya?" tubuh Zahra di buat mematung oleh ucapan Haura. Ternyata diam diam sahabatnya ini suka dengan pak dosen ganteng.

"Percaya sih Ra. Secara dosen ganteng itu banyak disukai sama kaum hawa, munafik banget kalo kamu ga suka."

"Termasuk kamu!"

"Heheheheh... Tapi aku dukung kamu ko Hau. Tenang aku ada di pihak kamu." ucap Zahra dengan semangat empat lima nya.

"Ck! Udah yu ke kelas, lima menit lagi masuk nih" ajak Haura.

"Kamu hutang cerita sama aku! Pokoknya ceritain kenapa kamu bisa mencintai dosen ganteng itu." Ucap Zahra.

Haura melihat ke arah Zahra dengan mata yang melotot.

"Pelan pelan Zahraaa!!!"

🌹🌹🌹

"Haura udah di jemput Zar. Duluan ya, assalamu'alaikum" pamit Haura ketika mobil putih berhenti di depan nya.

Takdir Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang