"Nih, diminum vitaminnya.." Catherine menyerahkan dua butir vitamin dan gelas berisi air putih, Nicholas langsung menenggaknya. Wanita itu duduk di samping Nicholas.
"Gimana pipi kamu?" Tanya Nicholas sambil mengelus pelan pipi Catherine yang masih tampak memerah. Tamparan Mama Nicholas tadi cukup keras membuat Catherine merasa sakit kepala. Tapi wanita itu berusaha terlihat kuat.
"Gapapa, udah mendingan kok.. udah aku kompres tadi pake es batu." Catherine merebahkan kepalanya di bahu Nicholas. "Gimana Mama kamu? Pasti dia tidak menerima hubungan kita."
Nicholas menghela napas. "Kita harus bersabar. Tidak mudah Cath, semuanya perlu waktu."
"Aku tau, aku pasti sangat mengecewakan Mamamu dulu sehingga sekarang dia benci sama aku. Andai dia mau membuka hatinya untukku, aku pasti akan memperbaiki segalanya." Catherine terisak.
Nicholas mendekapnya. "By the way.. apa kamu tau ada hubungan apa antara Mama dengan Elena?"
Catherine sontak menegakkan tubuhnya. Uratnya menegang mendengar nama wanita itu disebut, tapi Nicholas tahu bahwa wanita itu tidak menyukai Elena.
"Kenapa memang?" Tanyanya menyelidik.
"Well, tadi aku lihat ada Elena dirumah Mom. Padahal dia ijin sakit. Tapi untuk apa dia disana?" Nicholas menatap mata Catherine.
Sial!! Wanita itu masih saja..
Catherine merasa gusar mencari alasan. "Mmm... Mamamu tidak suka saat aku kembali ke Indonesia, apalagi saat dia tau kalau kita kembali dekat. Dan mmm... Sepertinya dia ingin menjodohkanmu dengan asisten kurang ajar itu"
Nicholas mengerutkan dahinya. Menjodohkannya dengan Elena? Aneh.. Nicholas tahu betul kalau Mamanya tidak pernah mengistimewakan karyawan kantor. Apalagi sampai berniat menjodohkan dengan anaknya. Lagipula bukankah Elena sudah punya kekasih? Apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Catherine menangkap wajah bingung Nicholas dan merutuki mulutnya sendiri. Bisa-bisanya dia bilang bahwa Nicholas akan dijodohkan Elena, hal itu justru akan membuat pria itu malah semakin penasaran dengan Elena.
"Mmm... Mama kamu mau jodohin kalian supaya kamu ga kembali lagi padaku Nick, tapi ternyata sekarang kita kembali bersama. Aku bahagia Nick.." Catherine mengecup bibir Nicholas lalu memeluknya.
Nicholas terdiam, sepertinya dia harus mencari tahu seperti apa hubungannya dengan Elena sebelum dia lupa ingatan, dia merasa ada yang terlewat dari semua cerita Catherine.
*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*
Keesokan harinya Nicholas melihat Elena sudah duduk di meja kerjanya. Padahal wanita itu ijin tiga hari, tapi baru hari kedua dia sudah masuk kembali.
Elena memasang senyum terbaiknya. "Selamat pagi Pak."
Nicholas terdiam sesaat lalu berdehem. "Pagi.. Mmm.. tolong booking ruang vip di Sunset Resto Len untuk nanti malam. Untuk dua orang ya."
Hati Elena mencelos di balik anggukannya, pasti Nicholas ingin mengajak wanita ular itu makan malam. Elene bekerja dengan tidak semangat hari itu.
Sore hari saat jam pulang kantor, Elena menunggu sang boss keluar dari ruangannya. Elena mengantar sampai ke lift dan membiarkan Nicholas masuk. Dia tahu dia pulang sendiri jika sang boss ada acara sepulang kantor. Tapi Elena heran saat Nicholas menahan pintu lift yang hendak menutup.
"Kamu ikut saya, Len."
Elena tertegun dan dengan gugup masuk ke dalam lift. Dia menunduk saat merasakan pandangan Nicholas tertuju padanya. Elena tahu itu, dan dia tidak berani mendongak. Tapi Elena penasaran untuk apa Nicholas menyuruhnya ikut? Bukankah dia akan makan malam dengan Catherine?
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Touch By Her
Romance(COMPLETE) Saat sang Boss memintanya menjadi kekasih palsu sebagai ganti dari uang yang dipinjamkan untuk pengobatan ibunya, Elena tidak menduga jika dia akan benar-benar jatuh cinta pada Nicholas. Nicholas pun tidak bisa memungkiri ketertarikannya...