Her Feeling

2.4K 200 2
                                    

Elena bersyukur semalam Nicholas tidak tidur disampingnya. Gadis itu tidak dapat memejamkan mata hingga pukul 2 pagi, telinganya waspada selalu mendengarkan pergerakan pria diluar kamar yang membuat jantungnya terus terpompa kencang. Elena tidak mengunci pintunya, bukan berarti dia berharap Nicholas masuk karena memang sejak kemarin kan memang mereka tidur satu ranjang. Tapi setelah pernyataan pria itu semalam dan perlakuan manisnya, Elena belum siap membuka mata dengan pria itu tidur di sampingnya. Untunglah Elena melihat Nicholas tidur di sofa saat gadis itu mengintip keluar sebelum tidur.

Suara pintu terbuka membuat Elena tersentak. Pria itu masuk ke dalam dengan wajah kusut dan mata merah.

"Ehm, boleh aku lanjutkan tidur disini? Diluar tidak nyaman." Sahutnya sambil mengucek matanya.

"Bo..bo..boleh.." Elena tergagap dan berdehem sejenak. "Ke..kenapa ga tidur disini semalam?"

Nicholas berjalan dan merebahkan tubuhnya disamping ranjang Elena. "I can't."

"Why?"

"Aku tidak akan bisa tidur." Matanya mengerling jahil. "Aku takut melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar menciummu." Sudut bibirnya terangkat.

Elena mengerutkan dahinya tidak mengerti, tapi tidak lama wajahnya memerah dan menunduk. Nicholas tertawa melihat gadis itu. Elena langsung bangkit, tapi Nicholas menahan lengannya. Pria itu langsung menarik tengkuk Elena kemudian mengecup bibirnya.

"Morning kiss..."

Seketika Elena terkejut, kemudian lari ke kamar mandi. Elena menutup wajahnya sendiri, kakinya lemas seketika dan terduduk bersandar pada pintu.

Oh God.... oh God... gimana ini??

Gadis itu melompat-lompat dan terus tersenyum selama sepuluh menit kemudian melanjutkan mandi. Elena melongok keluar dan melihat Nicholas sudah kembali tidur.

Elena kasihan, pria itu pasti merasa tidak nyaman tidur di sofa. Tapi Elena menghargai perlakuannya, Nicholas tidak mau memaksakan perasaan gadis itu. Elena suka pada pria itu tapi apakah dia siap benar-benar menjalin hubungan dengan Nicholas? Apakah benar ketertarikan Nicholas padanya bukan karena ingin menghindari Catherine?

Elena tidak ingin terluka tapi juga tidak ingin melewatkan kesempatan jika memang benar Nicholas mulai memiliki perasaan padanya. Lebih baik aku mengikuti perasaanku... batinnya.

Siang itu Elena kembali pergi untuk makeup untuk acara pesta pernikahan Patricia nanti malam, mereka harus kembali bersiap, Elena membawa bajunya, karena akan langsung bertemu di tempat acara. Nicholas mengatakan bahwa dia akan menjemput Elena nanti di salon. Tapi mamanya bersikeras ingin Nicholas menunggu di tempat acara. Emilia ingin memberi kejutan pada putranya saat melihat Elena. Gadis itu hanya mengangguk mengikuti keinginan mertuanya.

Sudah pukul 5 sore, Nicholas bersiap turun, pria itu mengenakan jasnya. Rambutnya mengkilap diolesi gel, penampilannya lebih santai dari kemarin, tanpa dasi, hanya vest dan jas berwarna biru gelap. Tapi tidak mengurangi pesonanya.

 Tapi tidak mengurangi pesonanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang