Xtra Part - First Born

2.7K 154 14
                                    

Elena meringis merasakan nyeri yang teramat sangat.

"Oh God!" Nicholas menggenggam satu tangan Elena, satu tangannya lagi fokus ke kemudinya.

Elena berpegangan pada pintu menahan nyeri karena kontraksinya yang semakin lama semakin bertambah sering dalam satu menit. Untungnya hanya 20 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke rumah sakit.

"Aaa..." Elena memejamkan matanya, entah kenapa dia seperti kehilangan kekuatan walau hanya untuk beranjak dari duduknya.

Nicholas dengan segera turun tanpa mematikan mesin, lalu berputar dan langsung menggendong Elena, mengabaikan jok mobilnya yang basah karena air ketuban.

"Tolong! Istri saya mau melahirkan!" Sahutnya pada kedua suster yang keluar dari pintu IGD membawa ranjang.

Mereka dengan tergesa langsung membawa Elena ke ruang bersalin.

"Bapak tolong tunggu diluar."

Langkah Nicholas terhenti. Dia menahan napasnya saat pintu tertutup menatap Elena yang menghilang dibalik pintu. Tidak lama derap langkah lain terdengar, kedua orangtuanya, Mama dan adik Elena juga Patricia dan suaminya menyusul mereka.

"Nick!" Emilia memanggil putranya tapi Nicholas tidak bergeming.

Pikiran pria itu berkecamuk, Nicholas tahu kalau melahirkan itu sakit, tapi setian wanita mengalami cara yang berbeda, Nicholas berharap tidak ada hal buruk yang mempersulit proses kelahiran putranya.

Nicholas terduduk, baru sepuluh menit menunggu tapi perasaannya seperti diremas. Suara pintu terbuka membuat mereka semua langsung mendekat.

"Mana suaminya bu Elena?" Tanya seorang wanita paruh baya berbaju suster.

"Saya Sus." Nicholas mendekat.

"Pak, dokter kandungan bu Elena sedang diperjalanan. Barusan kami memeriksa bu Elena, ketubannya hampir habis tapi pembukaan belum sempurna. Ditambah panggul bu Elena kecil, menurut saran dokter kemungkinan harus dilakukan tindakan operasi."

Nicholas mengerjap cepat sambil mengangguk. "Apapun, tolong lakukan apapun untuk keselamatan istri dan anak saya."

"Baik Pak, mohon mendaftar administrasinya." Angguk sang suster sambil berlalu.

Nicholas seperti melayang. Dia hendak berjalan tapi Patricia menyuruhnya tetap disana, wanita itu yang akan mengurus administrasinya.

"Mom.." Nicholas merasa khawatir.

"Tenang sayang" Emilia menegarkan putranya sambil mengelus bahu Nicholas. "Elena wanita kuat, dia pasti bisa lalui semua."

Nicholas mengangguk ragu. Mereka menunggu selama 15 menit lalu terlihat dokter kandungan yang memeriksa Elena berjalan mendekat. Nicholas langsung menghampiri.

"Dok, boleh ijinkan saya menemani istri saya. Tolong dok.." Entah mengapa Nicholas merasa ingin melakukan itu. Dia ingin bersama Elena melewati semuanya.

"Baik silahkan.." sang dokter mempersilahkan Nicholas untuk ikut masuk.

Pria itu mengangguk ke arah keluarganya. Tania terisak cemas, dia berharap proses kelahirannya lancar.

Nicholas masuk ke ruangan steril, mengganti pakaiannya dengan baju khusus ruang operasi. Kemudian dia mencuci tangannya memakai masker dan tutup kepala. Lalu Nicholas berjalan masuk ke ruangan lain dan merasa lega saat melihat Elena. Wanita itu terlihat lebih tenang, tapi masih meringis.

"Babe..." Nicholas langsung menggenggam dan mengecup pelipis Elena yang basah.

"Nick, sa..kiit.." rintih Elena.

✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang