Her Collapsed Defend

2.8K 218 14
                                    

🎵Kelik lah satu ⭐..

Eh salah, petiklah satu bintang.. 🤣🤣

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Nicholas mengurung Elena di lift saat mereka sedang turun ke bawah untuk sarapan. Ciuman pria itu terus membangkitkan rasa gelisah pada gairah masing-masing. Padahal semalam mereka terus saling menyentuh, memuaskan jiwa dan raga. Nicholas merasa tidak cukup hanya mencium Elena, pria itu terus menyentuhnya, membuainya, membuat Elena kehabisan tenaga karena menghabiskan sisa malam itu tanpa lelah.

Rasanya Elena tidak ingin bangun pagi ini, tapi Nicholas mengancamnya akan kembali menyerang dan mata Elena langsung terbelalak lebar. Dan sekarang, setelah keluar lift Nicholas terus merangkulnya, tidak berhenti mengecup kepalanya, kadang bibirnya.

Mama Nicholas merasa senang melihat kedua pasangan mabuk kepayang itu, dan semakin senang saat melihat Catherine menatap mereka cemburu dari meja lainnya.

"Kamu duduk aja, aku ambilin makanannya." Elena mengangguk. Nicholas berlalu ke arah meja yang berisi berbagai makanan di atasnya. Elena meneguk air putih, rasanya bibirnya kering, Nicholas terus menyesapnya, dan perutnya juga terasa lapar.

"Halo sayang." Emilia mengecup samar pipi Elena.

"Pagi Mom, Dad.." sapa Elena.

"Ada yang berbunga sepertinya hari ini.." Emilia melirik wajah Elena. Sontak pipi Elena memerah.

"Mom harap sebentar lagi ada suara tangis bayi.."

Elena semakin menunduk dan memerah, Emilia tidak ragu menyebutkan soal bayi seolah sudah tau apa yang putranya dan Elena lakukan semalam.

"Mom, stop teasing her..." Elena merasa lega saat mendengar suara Nicholas. Pria itu mendekatkan kursinya pada Elena dan duduk.

"See, kamu aja udah kayak lem Nick. You can't stay away from her, right?"

Nicholas tersenyum bahagia kemudian mengecup pelipis Elena. Rasanya Elena ingin tenggelan kedalam cangkir kopi yang Nicholas bawa.

"Mom n dad berharap segera punya cucu Nicholas..."

"Don't worry mom. ASAP. Aaw..." Elena mencubit pinggang Nicholas dan mereka terkekeh bersama.

Secara tidak langsung Nicholas menyatakan bahwa mereka sudah tidur bersama dan Nicholas akan membuatnya hamil. Ya Tuhan.. Elena menelan makanannya susah payah.

Elena merasa amat sangat malu, apalagi membicarakan hal yang menurutnya sangat pribadi. Mungkin mereka terbiasa tapi Elena merasa wajahnya panas sekarang. Dia mengalihkan pembicaraan dengan melahap makanannya tanpa ragu, Elena merasa benar-benar lapar.

Nicholas merasa bugar, padahal pria itu tidak cukup tidur, dia memandang wanita cantik disampingnya itu. Rasanya sudah lama Nicholas tidak merasa sebebas ini, perasaannya ringan, Elena membuatnya kembali menjadi dirinya dulu saat belum terluka, wanita itu menghapus semua kenangan buruk yang pernah dia alami. Kini Nicholas mulai membuka lembaran memory baru, yang tentunya akan di isi dengan wanita itu.

Sedangkan disisi meja lainnya, Catherine meremas garpu merasa panas dengan pandangan cinta yang Nicholas pancarkan saat menatap Elena.

Lihat saja, kebahagiaan kalian tidak akan berlangsung lama. Aku jamin itu..

*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Pukul tujuh malam waktu Jakarta mereka tiba di bandara Soekarno Hatta. Nicholas dan Elena kembali lebih cepat ke Indonesia, karena banyak pekerjaan susah menanti di kantor. Kedua orangtua Nicholas masih di Singapore bersama dengan Patricia dan besannya.

✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang