Her Storm of Passion

2.4K 187 3
                                    

Elena membuka mata perlahan, melihat  cahaya mentari menelusup ke dalam kamar. Dia menarik napas dalam, tangannya terangkat memeluk lengan yang melintang dari leher hingga perutnya. Rasa hangat terasa di punggungnya, dada Nicholas terus menempel sepanjang malam. Dia tersenyum, tapi tidak lama. Gemuruh protes terasa di perutnya, entah pukul berapa sekarang. Elena membuka selimut pelan-pelan, beringsut melepaskan diri dari pria yang masih mendengkur halus.

Dia telanjang, mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya, tapi semua pakaiannya entah kemana. Elena langsung berjalan ke kamar mandi. Dia memandang wajahnya di cermin, merona, bahagia. Elena tersenyum, mengikat rambutnya asal, lalu menyalakan shower membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan semalam.

Elena mengambil handuk, mengeringkan tubuh dan melilitkannya, lalu mengambil odol dan sikat gigi. Elena membersihkan giginya, pandangannya tanpa sengaja tertuju ke pintu kecil di bagian ujung kamar mandi. Dahinya berkerut, pintu apa itu?

Dia membasuh mulutnya, kemarin Elena tidak terlalu memperhatikan pintu itu. Tapi dia merasa aneh untuk apa ada pintu di kamar mandi. Elena berjalan mendekat, membuka pintu itu perlahan dan terkejut saat melihat ujung kolam renang dibaliknya.

Mulut Elena terbuka, dia tidak menyangka jika Nicholas berbohong padanya. Pria itu bilang mereka terkunci tapi ternyata..

"Oops..." Suara Nicholas membuat Elena menoleh dan langsung memicingkan matanya.

"Nick!! Kamuuuu...." Elena menggeram.

Nicholas hanya nyengir. "Sorry..." Pria itu mendekat dan langsung menarik Elena ke pelukannya.

Elena menahan tubuhnya untuk di dekap dan langsung meninju dada pria itu. "Aaw.. "

"Kamu tuh ya.. ngerjain aku hah!!" Elena merasa kesal. Dia terus memukul tubuh Nicholas. Pria itu tertawa sambil menangkap tangan Elena.

"Sorry Len, aku merasa kurang tepat kalau memberitahu tentang pintu rahasia ini." Pria itu terkekeh melihat wajah kesal Elena.

"Aku tuh semalaman mikir gimana caranya kita bisa keluar.." Elena mendengus kesal.

"Are you sure?" Nicholas beringsut memeluk tubuh wanita itu. "Aku rasa tadi malam kita tidak berpikir tentang apapun sama sekali, Len." Nicholas menggoda Elena, membuat wajah wanita itu memerah. Memang semalaman mereka tidak ada waktu untuk berpikir, Nicholas terus menguras konsentrasi Elena dalam pusaran percintaan yang mereka lakukan sepanjang malam.

Elena mendorong tubuh Nicholas menjauh, pria itu tertawa lalu berjalan keluar dan mengambil kunci kamar yang tergeletak didekat pot tanaman.

Elena sudah mengenakan pakaiannya,  menatap tajam pada Nicholas yang tertawa lalu menghilang ke balik kamar.

Elena menggeleng tidak percaya, bisa-bisanya dia percaya pada Nicholas begitu saja, tapi akhirnya Elena tersenyum. Nicholas pasti sengaja melakukannya agar mereka berdua bisa berdua dan akhirnya Elena mengungkap semuanya. Hati Elena meletup-letup dengan apa yang sudah dia lakukan dengan Nicholas. Dia bersyukur Nicholas menerima penjelasannya, pria itu mau membuka diri.

Elena berjalan ke dapur, mencari makanan karena perutnya mulai lapar harus di isi. Elena sedang sibuk membuat sarapan pagi untuk mereka berdua saat Nicholas keluar kamar dengan wajah sumringah dan tubuh segar setelah mandi.

Nicholas menghampiri Elena dan mengecup pelipisnya pelan. Elena menghentikan kegiatannya mengaduk adonan pancake. Dia menghirup harum maskulin tubuh Nicholas. Elena mengerjap merasa luar biasa, sudah lama perasaannya tidak seringan ini.

Elena melanjutkan kegiatannya, Nicholas membuat kopi untuknya, lalu menyiapkan susu hamil untuk Elena. Wanita itu tersenyum bahagia dengan perhatian Nicholas.

✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang