✅ Touch By Her

Her Last Decision

⭐ dan Comment darimu, menerangi semangatku.. 😁💚
*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Flashback On

Surabaya

Nicholas tengah mengancingkan kemejanya. Setelah bertemu klien dia kembali ke hotel dan mandi. Malam ini dia berniat makan malam bersama teman bisnisnya yang berdomisili di kota Surabaya.

Bel kamarnya berbunyi, Nicholas mengerutkan dahi, seingatnya dia belum memberi tahu siapapun hotel tempatnya akan menginap selama beberapa hari ini. Dan tanpa terduga dia melihat Catherine berdiri didepan pintu kamarnya.

"Hai!" Catherine menyapanya dengan wajah polos tanpa dosa.

"What are you doing here?" Nicholas mendesis dan menahan pintu saat wanita itu hendak masuk ke dalam kamar hotelnya.

"Nick, kamu ga ijinin aku masuk? Aku mau bicara sama kamu."

Nicholas menghela napas panjang lalu membuka pintu membiarkan wanita itu masuk. Catherine tersenyum membuat Nicholas muak.

"Untuk apa kamu datang kemari? Wait.. tau darimana aku ada disini?"

"Aku tau segalanya tentang kamu Nick.". Catherine duduk di pinggir ranjang. "Tumben, wanita jalang itu tidak mengekormu kemari..."

"Jaga ucapanmu Catherine. Elena calon istriku." Nicholas menatap marah wajah Catherine.

"Oops.. sorry.." Catherine sengaja melakukan itu.

"Aku penasaran, apa yang membuatmu bisa jatuh cinta padanya? Apa karena dia penurut?" Catherine berjalan mendekati Nicholas lalu berputar mengelilingi pria itu. "Atau karena dia wanita baik-baik? Atauu.. karena kamu benar-benar jatuh cinta padanya? Haha. Aku rasa tidak."

Wanita itu berdiri disamping Nicholas dan berbisik ditelinganya. "Kamu harus akui kalau kamu hanya memanfaatkannya untuk menghindar dariku. Nyatanya, kamu belum melupakan perasaanmu padaku Nick."

Nicholas tertawa. "Jangan terlalu besar kepala Cath, aku benar-benar jatuh cinta pada Elena. Dia membuatku merasa berharga, tidak memandang apa yang aku punya. Dia mencintai apa adanya diriku, dengan semua kekuranganku."

Catherine berkilat emosi, dia merasa sindiran Nicholas menohok perasaannya. Memang betul, dulu Catherine meninggalkan Nicholas setelah memanfaatkan pria itu, membuatnya bangkrut, menariknya dalam dunia malam dan minuman keras.

"Nick... Aku sudah pernah meminta maaf padamu. Aku dulu melakukan kesalahan. Tidak bisakah kamu memaafkanku?" Wajah Catherine berubah membuat Nicholas terkejut.

Sesaat wanita itu terlihat licik seperti dulu, tapi sesaat kemudian wajah penuh penyesalan terlihat di matanya. Apakah dia bersungguh-sungguh? Nicholas tidak tahu.

"Aku akan memaafkanmu jika kamu berhenti menggangguku dan Elena, Cath." Nicholas tidak ingin terperdaya dengan raut memelas Catherine. Pria itu mengambil jaket kulit dan mengenakannya.

"Sekarang aku harus pergi. Aku harap kita tidak bertemu lagi." Nicholas mengambil kunci mobilnya.

"Bisakah kita berpisah secara baik-baik Nick?"

Nicholas menghentikan langkahnya. Lalu berbalik menghadap Catherine.

"Aku menyesal dengan perpisahan buruk kita dulu. Baiklah aku tidak akan mengganggu kamu dan Elena lagi. Tapi bolehkah kita berpisah secara baik, menebusnya dengan makan malam agar perasaanku lega?!"