Her Dilemma

2.2K 171 4
                                    

jangan lupa, dan bersiap-siap jadi gemesh-gemesh gimanaaaa gitu yaaa... 🤭🤭
*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Nicholas terdiam menatap ke arah luar dari balik jendela mobilnya. Dia mengusap kasar wajahnya, berharap dapat mengusir kegundahnya. Nicholas merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Dia menatap kertas kecil berisi foto usg yang Catherine berikan padanya. Matanya memanas melihat titik kehitaman itu, benarkah itu anaknya?

Nicholas menghela napas berharap sedikiiit saja dia bisa mengingat saat dia melakukan kesalahan itu dengan Catherine. Apakah mungkin saat dia belum tertarik pada Elena, dia memang kembali mencintai Catherine? Dimana titik baliknya saat pria itu kembali menerima wanita itu?

Nicholas terdiam saat mobil sudah sampai di lobby apartemen. Tidak siap untuk bertemu Elena, tapi dia tidak akan mampu menyembunyikan apapun. Sekarang Nicholas merasa bahwa dia sudah mengkhianati Elena.

"Tuan.." pak Deni memandangnya dari spion kecil di tengah mobil.

"Ah.. iya." Nicholas hanya bergumam, lalu keluar setelah mengucapkan terima kasih. Dan berjalan dengan lesu. Perasaannya begitu kacau.

Nicholas hanya diam saat didalam lift entah memandang kemana, rasanya dia ingin benda ini terus membawanya naik tanpa turun lagi.

Saat benda itu berdenting, Nicholas merasa kakinya berat saat langkahnya semakin dekat ke unit apartemennya. Dia justru terpaku menatap panel pintu, mengarahkan jarinya tapi urung menekan rangkaian password. Ponselnya berbunyi membuatnya tersentak, ponsel lamanya yang berbunyi, tanpa melihat dia tahu siapa yang menelepon.

Nicholas memejamkan mata, dadanya berdetak kencang saat suara pintu terbuka dari dalam.

"Hei, kenapa ga langsung masuk?" Elena menatapnya sambil tersenyum lebar, memutuskan panggilannya saat mendengar suara ponsel Nicholas dari luar.

Nicholas hanya bergeming, merasakan serbuan rasa bersalah menusuknya.

"Nick..." Elena menarik tangan pria itu untuk masuk. "Tough day huh?" Tanyanya sambil mendorong tubuh Nicholas ke arah meja makan dan mendudukan pria itu disana. Elena mengendurkan dasi Nicholas lalu mengecup bibirnya sekali sebelum melepaskan dasinya. Wanita itu lalu berjalan ke dapur mengambilkan minuman hangat dan Nicholas hanya menatapnya berjalan kesana kemari.

Elena menyodorkan cangkir berisi teh lemon hangat, menatapnya sambil tersenyum. "Ada apa Nick?"

Nicholas menunduk tidak sanggup menatap mata Elena, dia kemudian menarik kedua tangan Elena untuk di genggam.

"Len.." lirih Nicholas.

"Ya?" Elena menatapnya heran.

Nicholas merasa tenggorokannya kering, ada gumpalan batu yang menahannya untuk bicara.

"Apa..." Nicholas menelan salivanya susah payah. "Apa kamu percaya padaku?"

Elena menunduk mencari mata Nicholas yang sedari tadi enggan menatapnya. "Nick.. ada apa?" Elena merasa ada yang tidak beres.

Pria itu menunduk semakin dalam dan dengan perlahan mengambil kertas kecil di dalam saku celananya dan menyerahkan pada Elena.

Elena mengambilnya dan menahan napas, dia tahu itu apa, matanya terasa panas saat membaca nama Catherine di bagian atas foto itu. Elena memandang wajah Nicholas yang terlihat putus asa. Elena meletakkan foto itu dalam keadaan terbalik, tidak ingin menatapnya lagi.

"Apa... Apa itu anakmu?" Rasanya sulit mengatakan itu, dada Elena panas, dia mengelus pelan perutnya.

Nicholas hanya terdiam.

✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang