Her Surrender

2.5K 211 4
                                    

Jangan lupa vote n comment nya.. 💚

Elena pov

Jantungku bertalu kencang saat Nicholas menuntunku berjalan terus ke arah kamar. Aku merasa dadaku berubah sesak, entah apa yang menghimpitnya padahal aku bernapas dengan hidung dan mulutku tapi rasanya tetap tidak cukup memenuhi udara diparu-paruku.

Tangannya hangat, terus menggenggam tanganku yang dingin. Saat Nicholas membuka pintu, seluruh tubuhku menegang, ditambah lagi pria itu langsung mengurungku antara kedua tangan dengan pintu. Membuatku semakin sesak napas.

"Kamu harus ganti baju kamu kalau kamu masih ingin kembali ke pesta." Ucap Nicholas dengan suara rendah.

Mata pria itu menatapku dengan tatapan yang tidak aku pahami. Antara marah, tapi juga ada kilat lain disana. Antara ingin memukul tapi ingin mencium dalam satu waktu.

Nicholas membalik tubuhku, membuat wajahku tepat menatap pintu. Pria itu menyampirkan rambutku yang tergerai ke samping kiri bahuku. Napasku tercekat saat Nicholas menurunkan resleting gaunku dengan kasar dan terburu-buru.

"Nick, pelan-pelan nanti gaunnya rusak." Suaraku mencicit.

"Aku ga peduli. Kalau perlu aku sobek sekalian!"

Spontan aku membalik tubuhku, merasakan kulit punggungku yang bebas bergesekan dengan pintu. Sekarang wajah pria itu terlihat marah.

"Nick, what is wrong with you? Why you so angry?"

"Gimana aku ga marah, kamu memperlihatkan tubuh kamu ke orang lain! Aku ga suka! Aku ga suka orang lain liat tubuh kamu!"

"Tapi baju ini Mama kamu yang pilih, bukan aku! Lagipula seperti yang kamu bilang, apa yang mau dipamerin dari tubuhku?" Aku tidak kalah kesal.

"AKU GA SUKA APA YANG JADI MILIKU DINIKMATI ORANG LAIN! PAHAM??!!"

Aku tersentak dengan ucapan Nicholas. Dia pun ikut tercengang mendengar kalimat yang keluar dari mulutnya sendiri. Kami bertatapan selama sekian detik hingga aku kembali berbalik memunggunginya, wajahku terasa panas, sudah tidak terbayang semerah apa mukaku. Aku pun tak sanggup memandang mata pria itu.

Ucapan Nicholas cukup jelas, menyatakan bahwa aku itu adalah miliknya.

Apa itu artinya dia benar menyukaiku? Apa ucapannya itu sungguh-sungguh dari dasar hatinya? Apa dia cemburu?

Oh God.. aku harus bagaimana?

Aku merasakan dia maju satu langkah. Hembusan napas Nicholas menerpa disepanjang punggungku. Napas hangat dan berat pria itu, membuat sekujur tubuhku berubah merinding. Aku mengerjap cepat saat merasakan satu jarinya merambat dari atas tengkukku hingga ke pinggangku.

Aku menelan salivaku susah payah. Aku tahu, aku sangat mengerti, kemana pikiran Nicholas malam ini. Pria itu mulai mendekatkan tubuhnya ke bagian belakang tubuhku, aku merasakan kecupan-kecupan pelan dibagian belakang kepalaku.

Oh God, siapkah aku menjadi dewasa malam ini? Aku takut...

Nicholas membalik pelan tubuhku. Aku terus menunduk dan memejamkan mata. Tanganku menekan dadaku sendiri, seolah berusaha menahan dentuman jantungku yang tidak biasa. Kurasakan jempol dan telunjuknya menjepit daguku, dan mengangkat wajahku agar menatapnya. Aku membuka sedikit mataku, dan aku melihat indahnya mata pria itu.

Dengan gugup aku membasahi bibirku, matanya mengikuti gerakan itu, semakin membuat aku salah tingkah. Kedua tangannya bergerak dari pergelangan tangan hingga ke bahuku. Aku merasakan tubuhku meremang, ada sesuatu yang berputar di perutku.

✅ Touch By HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang