Elena membuka jendela besar persis di bagian tengah ruangan besar itu. Dia memandang lepas ke bentang lautan di hadapannya. Matanya dimanjakan dengan gelombang air tenang sejauh mata memandang. Tebing tinggi dengan deburan ombak dibawahnya membuat perasaannya tenang. Elena menyenderkan kedua tangannya di kusen jendela, menarik napas dalam dan menghembuskannya damai. Senyum terbit di sudut bibirnya, merasakan kebahagiaan yang sudah lama tidak singgah di hatinya.
Tok.. tok..
Ketukan pelan di pintu kayu membuatnya menoleh. Nicholas menenteng sebuah tas jinjing ditangan kiri dan koper berukuran sedang di kanannya.
"Mau taruh dimana?" Tanyanya.
Elena menghampiri bermaksud mengambilnya tapi Nicholas malah masuk dan meletakannya disamping lemari.
"Thanks." Ucap Elena.
Nicholas bergumam, dia tertegun sesaat sebelum mengetuk pintu yang memang sudah terbuka, melihat wanita itu tengah tersenyum sambil menatap ke arah luar dengan baju terusan floral selutut dan cardigan rajut berwarna fanta, Elena terlihat sangat cantik.
"Suka kamarnya? Ada tiga kamar lain kalau kamu mau lihat dulu, tapi di lantai atas. Aku takut kamu sedikit kerepotan."
Elena menggeleng pelan sambil tersenyum. "Disini saja. Aku suka kamar ini."
"Oke.."
Mereka terdiam kikuk. Elena meremas tangannya merasa gugup, sudah lama dia tidak pergi berdua dengan Nicholas. Setelah permintaannya tempo lalu, disinilah Nicholas, membawa Elena pergi berdua ke Lombok. Kebetulan keluarganya punya villa pribadi disana. Nicholas tidak ingin mengajak Elena pergi terlalu jauh, apalagi jika memakan waktu lama perjalanan dengan menggunakan pesawat, kondisi kehamilannya menjadi pertimbangan Nicholas.
Entah mengapa Nicholas akhirnya menerima tawaran Elena, satu minggu waktu bagi mereka berdua.
Sebelumnya mereka bekerja biasa, Nicholas tidak memberi jawaban apapun selama dua minggu. Dia terus berpikir dan berpikir. Sampai akhirnya dia mengatur semua jadwal kerjanya, dan berbohong pada Catherine bahwa dia harus mengurus kerjaan keluar negeri.
Mulanya Catherine curiga, tapi Nicholas bilang bahwa dia pergi sendiri, Elena tidak bisa pergi karena sedang hamil, tapi yang membuat Nicholas semakin yakin untuk menerima permintaan Elena adalah reaksi Catherine saat tahu jika Elena sedang hamil. Dia berubah pucat, seolah menerima kabar buruk, dan Nicholas yakin Catherine menutupi sesuatu.
Nicholas akhirnya memberi tahu Elena, wajah sumringah wanita itu membuatnya tidak menyesali keputusannya. Dia semakin yakin ada sesuatu antara dirinya dan Elena. Aneh tapi Nicholas tidak akan tahu jika tidak mencari tahu.
Seorang wanita paruh baya bernama bu Dayu, sudah lama bekerja untuk keluarga Nicholas. Wanita itu berpikir bahwa anak majikannya ini datang untuk bulan madu.
Dan anehnya Nicholas tidak menepis anggapan itu. Elena pun tidak mengatakan apa-apa. Entah bagaimana pendapat ibu penjaga itu jika tahu mereka tidur di kamar masing-masing.
"Kamarku di seberang. Sekarang kamu istirahat dulu, satu jam lagi kita makan siang."
Elena mengangguk lalu duduk di ranjang saat Nicholas menutup pintu. Rasanya dia masih tidak percaya saat Nicholas bilang akan pergi, menghabiskan waktu satu minggu dengannya. Elena tentu saja mengatakan hal itu pada sang Mama dan Adiknya. Mereka harus tahu karena untuk menutupi jika Catherine sampai datang kerunahnya. Wanita nekat itu bisa melakukan apa saja.
Elena membongkar kopernya, melepaskan cardigannya, cuaca Lombok terasa menyengat. Dia merasa gerah, nampaknya mandi air dingin akan membuatnya suhu tubuhnya menurun.
![](https://img.wattpad.com/cover/225900482-288-k73177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Touch By Her
Romansa(COMPLETE) Saat sang Boss memintanya menjadi kekasih palsu sebagai ganti dari uang yang dipinjamkan untuk pengobatan ibunya, Elena tidak menduga jika dia akan benar-benar jatuh cinta pada Nicholas. Nicholas pun tidak bisa memungkiri ketertarikannya...