Elena menarik tangan Nicholas sesaat setelah mendengar ucapan pria itu tentang membawa Catherine pulang kerumahnya. Nicholas tidak menolak saat wanita itu terus menuntunnya ke arah mobil.
Mereka masuk. Elena terdiam beberapa saat. Gadis itu mendengus. Matanya melirik tajam ke arah pria yang hanya diam melamun.
"Sebenernya apa yang bapak pikir dengan bawa wanita itu pulang ke apartemen?"
Nicholas menghela napas. "I don't know." Sahut pria itu pelan.
"Bapak masih ada perasaan sama dia atau bagaimana? Percuma aku pura-pura jadi pacar bapak kalau emang kamu ga bisa jauh dari dia! Bapak bikin dia jadi punya harapan!"
Pria itu tetap diam menatap kosong ke depan. Elena kesal setengah mati. Rasanya gadis itu ingin berbalik dan tidak perduli. Tapi ucapan mama Nicholas membuatnya bertahan. Entah ada apa sesungguhnya di antara mereka, gadis itu harus dapat penjelasannya saat ini juga.
"Nicholas!!" Pria itu menoleh. Akhirnya...
"Maaf, aku bingung. Dari awal aku bingung. Sebenarnya ada apa dengan kalian? Kamu harus jelasin semua sama aku."
Pria itu terdiam sesaat, lalu mengusap wajahnya. "Oke aku akan cerita ke kamu."
Nicholas menelepon ke Patricia, mengatakan bahwa ia dan Elena ada perlu selama setengah jam baru kembali lagi kesana.
"Dulu, 8 tahun lalu tepatnya, aku bertemu Catherine. Tidak lama kami berkenalan, kami mulai menjalin hubungan selama kurang lebih 3 tahun sebelum dia meninggalkanku untuk menikah dengan orang lain. Selama 2 tahun setelah itu aku berusaha untuk melupakan dia. Sampai bertemu Arline, aku mencoba membuka hati untuk perempuan lain walau gadis itu tidak bisa menjadi miliku. Sampai 1 tahun lalu saat aku dengar Catherine bercerai dengan suaminya. Dia mulai coba menghubungiku lagi. Kurang lebih seperti itu."
Elena mencerna cerita Nicholas. "Dan sekarang? Apa kamu masih ada perasaan sama dia?"
Nicholas menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata. "Aku ga tau."
"Kamu ga bisa bilang ga tau. Kalau memang kamu ga suka sama dia, kamu ga bakal mau bawa dia pulang ke apartemen kamu!" Elena setengah marah saat mengatakannya. Entah apa yang membuatnya kesal. Keplin-planan Nicholas dengan perasaannya atau karena pria itu hendak membawa Catherine pulang?
"Kamu ga bisa begitu,Nick. Kamu harus tegas."
Nicholas sedikit tersinggung saat Elena mengatakan itu. "Memang kamu siapa hah atur-atur aku harus seperti apa! Jangan pikir karena aku minta kamu untuk jadi pacar aku terus kamu bisa nentuin aku harus gimana. Apa yang mau aku lakuin itu urusan aku!"
Elena tercengang. Betul kata Nicholas, dia cuma pacar bohongannya. Hanya saja Elena tidak ingin Nicholas kembali tersakiti.
Cih, kenapa aku harus perduli?! Elena berusaha mengingkari hatinya.
"Kalau kamu bawa dia pulang ketempatmu, ga usah lanjutin kesepakatan kita lagi. Aku ga mau jadi pacar kamu lagi."
Nicholas memandang marah pada gadis itu lalu keluar dari mobil tanpa mengucapkan apapun. Elena pun tidak mau kalah, gadis itu keluar dan membanting pintu mobil hingga alarmnya berbunyi. Lalu pergi dari sana. Elena tidak peduli pada apa yang pria itu akan lakukan.
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*
Dua hari setelah kejadian itu Elena kembali berkerja seperti biasa. Gadis itu acuh, hanya menjalankan pekerjaannya sebagai sekertaris. Berusaha tidak bersinggungan dengan Nicholas diluar tugasnya. Setiap jam makan siang Elena pergi keluar dengan pegawai lain atau menerima ajakan Samuel untuk makan siang bersama. Pulang kerja pun Elena tidak ikut mobil atasannya melainkan lebih memilih pulang menggunakan bis kantor atau pergi jalan-jalan ke mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Touch By Her
Romance(COMPLETE) Saat sang Boss memintanya menjadi kekasih palsu sebagai ganti dari uang yang dipinjamkan untuk pengobatan ibunya, Elena tidak menduga jika dia akan benar-benar jatuh cinta pada Nicholas. Nicholas pun tidak bisa memungkiri ketertarikannya...