starlia

4. latihan

Saat ini aku sedang di lapangan tempat untuk berlatih sihir. Tempat ini cukup luas dan di lindungi sihir agar yang di luar tidak terganggu dengan latihan sihir yang bisa mengakibatkan kerusakan atau pun ledakkan.

"baik lah anak anak coba bentuk lingkaran besar agar memudahkan kalian berlatih".
Ucap seorang guru pelatih kami

" sekarang kita akan mulai dengan dasar terlebih dahulu, coba kalian gunakan sihir kalian untuk memecahkan batu yang ada di depan kalian masing masing"

Dan seketika batu pun muncul di depan kami masing masing. Dan kami di suruh untuk memecahkannya secara bergilir. Mereka semua memecahkan dengan sangat mudah dengan sihir elemen mereka masing masing.
Tiba giliran ku,aku mencoba konsentrasi dengan kuat dan mengeluarkan sihir ku, tetapi yang terjadi aku hanya bisa mengeluarkan bola air dan batu itu tak berubah sama sekali.
" tak apa starlia, besok coba lagi, semangat"
Ucap nadia yang berusaha menyemangati ku
"hahahhahahah bodoh"
"itu saja tidak bisa"
"adik ku saja yang kecil bisa"
"sedangkan dia hahahahahha"

Semua menertawakan ku lagi. Tak apa ini baru permulaan suatu saat aku pasti bisa. Ucapku menyemangati diri ku sendiri.

"starlia nanti kau datang lah keruangan ku".
Ucap guru itu pada ku, entah apa yang akan dia katakan pada ku nanti, apakah aku akan di keluarakan.
Tidak ibuk pasti sedih jika itu terjadi

"baik lah untuk semua kalian bisa istirahat keasrama kalian masing".

*

Aku pergi untuk menemui guru pelatih keruangannya, saat membuka pintu aku terkejut karena saat itu ada seorang laki laki tampan yang keluar ruangan guru juga.
Tampan sekali dengan rambut merah dan mata berkilau seperti kristal bewarna rubi. Tapi aku berusaha menghiraukannya dan langsung masuk menemui guru ku.

"ada apa guru memanggilku, maafkan aku yang tadi tidak bisa menggunakan sihir dengan baik"...

Ucapku dengan takut takut dan terus menundukkan kepala.
" ya, tidak apa. Apakah kau tidak pernah berlatih sihir".
" saya sudah berusaha, tetapi tetap saja sihir saya tidak bisa keluar denfan baik guru, tiap kali aku ingin menggunakan sihir dengan kekuatan besar selalu tidak ada seperti ada yang menghalangi".
Ucapku, memang benar tiap kali aku berusaha memakai sihir dengan kekuatan besar selalu saja ada yang menghalangi

"mmmm baik lah, silahkan duduk dan pejamkan mata mu, aku akan memeriksa apakah tubuh mu bermasalah karena tidak dapat menggunakan sihir dengan baik".

" baik lah guru".
Aku pun mulai memejamkam mata dan setelah itu aku meraskan tubuh ku melayang aku tau guru sedang memeriksa ku karna dulu aku juga pernah di periksa seperti ini.

Guru pov*

Aku adalah penyihir agung yang saat ini menjadi guru di akademi. Nama ku adean arakana. Saat melatih murid baru ada satu siswa yanh tidak dapat menggunakan sihir. Seharusnya di umurnya yang remaja ia telah dapat memecahkan sebuat batu besar dengan sihir akaj tetapi dia hanya bisa mengeluarkan bola air dari sihirnya.
Itu aneh, selama ini aku tak pernah mendapati kejadian seperti ini.

Aku pun memutuskan memanggilnya keruangan ku untuk di periksa.

Saat dia datang, dia menjelaskan bahwa saat ia menggunakan sihir ada sesuatu yang menghalanginya. Untuk itu aku memutuskan untuk memeriksanya.

Aku berusaha memeriksa tubuhnya dan melihat sihirnya, akan tetapi semua gelap, seharus nya aku melihat air dalam tubuhnya karena elemennya air tapi ini tidak semua gelap.
Dan rasanya dada ku sakit sekali ketika ingin menembus kegelapan dalam tubuhnya, aku mengerahkan kekuatan terdalam ku untuk melihat kenapa sihirnya tidak bekerja.

Hingga aku tak kuat lagi, sampai aku terlempar kedinding dan mengeluarkan darah dari mulutku.

"kauuuu pergi lah. Besok kita akn berbicara" ucap ku padanya

"baik guru,apakah guru tidak apa"?
"tidak aky hanyalah lelah,cepat lah kembali"

Dia pun akhirnya pergi, aku tidak menyangka energi ku habis untuk melihat penghalang sihirnya. Aku tau ada sesuatu yang menyegel sihirnya yang tidak dapat di tembus.

Tapi kenapa. Siapa yang menyegel kekuatannya. Yang pasti ity bukannlah orang biasa. Aku harus mencari tau bagaimana itu bisa terjadi.

Ada sesuatu yang besar dari gadis itu. Sampai aku penyihir agung di buat seperti ingin mati.