7. putra mahkota

537 57 0
                                    

Saat ini mungkin tengah malam. Aku merasakan sakit itu lagi.
"sakittt"....ucapku mengarang menahan sakit

"heiii, kau kenapa". Ucap leo yang terlihat khawatir kareda aku menahan sakit

" sakitt leoo, aku tidak tauuuu kenapa"

"kau bertahan lah".
Dia mencoba mengalirkan sihirnya ketubuhku, entah apa yang dia perbuat tetapi ini mengurangi rasa sakit ku hingga lama kelamaan rasa sakitnya mulai hilang.
Aku pun perlahan mulai sadar lagi dari kesakitan.

Tetapi tiba tiba leo ambruk.
"leooo tolong sadar lah, leooo"
Ucap ku dengan panik
"hiks.. Hiks... Hikss leoo jangan membuatku takut".
Aku benar benar takut sekarang melihat leo yang jatuh pingsan karena menolong ku tadi. Walaupun aku tidak tau apa yang di lakukan leo tapi aku yakin dia menolong ku tadi.

"aku mohon sadar lah". Aku pun memeluk erat leo yang tak kunjung sadar
Tetapi tiba tiba ada cahaya yang keluar dari dalam tubuh nya, aku tidak tau apa itu tetapi itu membuat leo sadar.
"leooo syukur lah kau sadar, aku pikir kau akan"

"matii. Dasar bodoh aku tidak akan mati hanya karna itu"
Ucapnya dengan mendorong ku. Karena posisi yang tidak mengenakkan baginya pasti dia mendorong ku. Tetapi saat dia mendorong ku kalung sesuatu terjadi.

"kauuu... " ucapnya dengan terkejut

Bagaimana tak terkejut saat dia mendorong ku kalung sihir pengubah rambut dan mata ku tersangkut di bajunya hingga putus.
"cantik"

"haaa apa. Kembalikan kalung ku" ucapku berusaha merebut kalung ku kembali akan tetapi dia menghalanginya

"kenapa kau sembunyikan warna rambut dan matamu. Padahal ini terlihat indah".

"tidak apa. Aku rasa itu tidak cocok bagiku. Kembalikan kalung ku

"mm baik lah"

Wushhh kalung yang tadi putus kembali utuh karena Leo memperbaikinya dengan sihir. Dan aku pun memakainya kembali untuk mengembalikan rambut dan mata ku.

"aku mohon jangan kata kan pada siapapun tentang rambut ku dan mataku, mereka akan membuliku"

"apa untungnya bagi ku tidak mengatakannya"
"dasar perhitungan, aku mohon"
Ucapku dengan nada memelas.
"baik lah"

* leo pov
Saat itu aku pergi keperpustakaan untuk membaca. Tiba tiba saat mencari buku aku mrlihat gadis mungil dengan rambut abu abu sedang mengambil buku yang tinggi darinya
Entah karena kasihan aku pun menolongnya.
"pendek"
Ucap ku padanya
Dia terlihat kesal aku bilang seperti itu, baru kali ini seorang kesal padaku.
Karena biasanya mereka akan selalu tersenyum malu jika bertemu dengan ku.

Aku melihatnya duduk di salah satu kursi di perpustakaan tetapi setelah beberapa lama ia pun tertidur.
Karena penasaran aku pun duduk di dekatnya hingga tak terasa hari sudah gelap,tetapi gadis yang aku ketahui gadis bodoh di akademi belum bangun aku tidak berniat membangunkannya.
Entah kenapa aku sangat suka melihatnya tidur.
"manis" ucapku tanpa sadar saat melihatnya tertidur.

Aku tau perpustakaan akan di tutup tapi aky tak menahan penjaganya, aku sengaja ingin melihat rasa kesalnya lagi.

Setelah malam tiba dia bangun dan benar saja dia kesal karena terkunci di perpustakaan.

Aku berpikir apakah dia tidak mengenal ku karena sejak dia berbicara pada ku dia hanya bilang "kau" bukan seperti yang lain akan memanggilku yang mulia karena aku adalah anak dari kaisar negeri uni.
Karena itu aku menyuruhnya menunggil nama ku saja

Saat tengah malam ia yang tertidur terus bergumam tak jelas. Setelah itu dia mengerang kesakitan.
Aku tidak tau kenapa ia merasa sakit. Karena aku telah belajar sihir penyembuhan aku pun mulai menyembukwn rasa sakitnya walaupun aku tidak tau sakit yang ia alami.

Tetapi sakit yabg dia alami tidak biasa aku menguras semua sihir ku untuk menghilangkan rasa sakitnya hingga tubuhku ambruk karena kehilanfan banyak energi.

Tak lama setelah itu aku merasa tubuhku kembali seperti semula, rasanya hangat seperti ada yang memberikan energi luar biasa pada ku.
Saat aku mulai membuka mata aku terkejut dia memelukku sambil menangis,. Pasti dia ketakutan melihatku pingsan tetapi aku heran kenapa tubuhku bisa sembuh dan terasa bugar padahal aku baru saja menghabiskan energi banyak untuknya.

Aneh. Aku harus mencari tau. Tanpa sadar dia masih memeluku aku pun tersadar dan refleks mendorong nya.

Tetapi saat mendorong nya, kalung nya menyangkut di bajuku hingga putus.
Aku terpana dengan yang aku lihat setelah itu. Mata emas kehijauan yang berkilau, rambut kuning keemasan yang lembut, seperti cahaya rembulan. Sangat cantik
"cantik". Gumamku tanpa sadar

Dia benar benar cantik dengan tampilan itu, tapi kenapa ia menyembunyikan nya. Aku jadi penasaran denganny.

Dan mulai saat itu aku putra mahkota leondra akan mencari tau siapa dia yang bagaikan dewi itu.
*

Setelah peristiwa terkurung di perpustakaan leo dan aku mulai dekat,kami sering keperpustakaan bersama dan tidak lupa juga nadia.

"aww". " kenapa kau menarikku"
Ucapku pada bella yang tiba tiba menarikku dengan teman temannya
" bawa dia ke gudang". Ucap bella pada teman temannya

"lepaskan akuu". "Tolonpmmmmgfffffffff.........
"diammmm"

Dia menggunakan sihir agar mulutku tertutup dan dua temannya menyeretku ke gudang yang jauh dari akademi.
Brakk.....
" sakit". Ucapku karena mereka mendorong dengan kuat.

"kau jalang beraninya kau menggoda putra mahkota"
Ucap bella dengan mengebu ngebu

"akuu tidak mendekatinya, tau putra mahkota saja tidak". Ucapku bersungguh sungguh, karena memang aku tidak tau siapa putra mahkota

" kau berani berbohong pada ku, kau menggodanya di perpustakaan "
"tidak"

"dasar jalang sialan, pangeran leo itu putra mahkota bodoh". Ucapnya yang membuat ku terkejut

"tidak mungkin,leooo temaaaaaaakkkss. Sakitttt"
Bela menarik rambutku dengan keras hingga aku yakin rambut ku banyak yang rontok akibat tarikannnya

"kau berani memanggil namanya tanpa hormat padanya, dasar bodoh"

Dia pun menyiksa kuu hingga badan ky remuk rasanya.
" ini akibat kau mendekati putra mahkota,jika aku melihat kau berdekatan dengan nya akan ku bunuh kau" ancam bella kepada ku

"teman teman siram dia". Ucap bella kepada dua teman ku
Mereka mengeluarkan sihir air mereka yang di campur tanah busuk dan menyiramnya padaku.

Setelah itu bella mengeluarkan api nya dan membakar rambut ku
"aaaaa aku mohon jangann"
Ucap ku agar tidaj menyiksa ku langsung lebih lanjut

Rasanya panas sekali,tidak hanya rambut yang terbakar sihir apinya tetapi punggungku juga.

"rasakan itu"
Ucapnya dan pergi bersama kedua temannya.

Aku pun seketika pingsan.

starlia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang