11. siapa dia

587 63 5
                                    

Saat ini leo dan nadia tengah menunggu starlia bangun. Mereka takut jika starlia kembali sakit dan kejang kejang.

"sayang lebih baik kamu tidur dulu,dan nadia sebaiknya kamu juga tidur" ucap permasuri yang khawatir karena mereka tidak tertidur dari semalam hingga saatu fajar hampir bangkit.
" tidak ibu aku akan menunggu starlia"
"iya permaisuri kami ingin menunggu"

Ucap keduanya bersamaan. Hingga saat ini starlia belum juga bangun dari tidurnya.
"ibu siapa starlia"?.
" manusia" ucap permaisuri dengan nada bercanda

" ibu aku serius,kenapa ia kesakitan dan cahaya apa pada tubuhnya"?

"kamu ini tidak bisa diajak bercanda, tak lama lagi kamu akan tau, ibu kurang berhak memberi tahu kalian berdua"

Keduanya pun hanya bisa diam karena tidak mendapatkan jawaban dari permaisuri mungkin belum saatnya mereka tau.

"Mmmhhhhhh...... Di...dimana aku"
Ucap starlia yang tiba tiba bangun. Dan membuat ketiganya terkejut
"starlia kamu baik baik saja" ucap ketiganya secara bersamaaan
"ya, aku baik baik saja, apa yang terjadi?"

" kamu hanya pingsan sayang, sebaiknya kamu istirahat" ucap sang permaisuri dengan lembut.
Kening starlia pun berkerut menandakan ia penasaran siapa wanita cantik yang berdiri di depannya, dan ia sadar bahwa ia bukan berada di kamar asrama.

"dia ibuku, aku membawamu keistanaku tadi malam" ucap leo karena tau wajah penasaran starlia

" terimakasih permaisuri telah mau merawatku, dan maafkan aku leo nadia yang membuat kalian repot.

"tidak apa sayang".

" tidak masalah starlia, aku sangat khawatir pada mu,apalagi kamu seperti akan... Hikm.. Hiks"
Ucap nadia yang tidak tahan menahan rasa tangisnya karena khawatir dengan starlia.

"cepatlah sembuh". Ucap leo dengan cuek dan berlalu keluar

" dasar anak itu, sok tidak peduli padahal tidak tidur semalaman karna starlia. Sekarang malah ngomong singkat padat seperti itu"
Omel permaisuri pada sang putra yang terlalu kaku, dan starlia hanya tersenyum melihatnya.

*

"nad bagaimana kelas kita nad, semua orang pasti mengkhawatirkan kita, yang hilang"

" tidak apa, leo sudah mengurusnya untuk hari ini, dan nanti siang baru kita kembali karena akan diadakan pengukuran sihir"

Ucapan nadia pun menbuat starlia lebih tenang. Dan ia pun mencoba untuk istirahat lagi.

Tok.... Tok.... " permisi nona kami mau mengantarkan makanan untuk nona" ucap pelayan istana yang membawakan begitu banyak makanan.
" terima kasih" ucap kami bersama sama.
Setelah pelayan itu pergi,kami pun mulai memakan makanan akan tetapi saat aku memegang gelas..

Prang........
"starlia kau tak apa" ucap nadia yang khawatir karena aku memecahkan gelas itu.
"ya"
Aneh padahal aku hanya memegangnya untuk minum, tetapi kenapa bisa pecah. Memang saat aku bangun dari tidur ku rasanya tubuhku ringan dan segar terlebih lagi rasanya ada kekuatan yang mengalir dalam tubuhku.

" starlia tangan mu berdarah, mungkin karena pecahan gelas tadi"
Ucap nadia. Memang tadi starlia tidaj terlalu memperhatikan tangannya karena terkejut.
"ah iya, haaaa ke kenapaaaa tangan ku bercahaya"
" aku tidak tau, apakah itu sihir"? Tanya nadia
Seketika luka yang ada di tangan starlia hilang bersamaaan dengan cahaya hijau itu.

Dan yang lebih mengejutkan lagi saat starlia mau mengumpulkan pecahan gelas nya sesuatu terjadi lagi gelas itu kembali utuh dengan berubah menjadi gelas kristal.

"apa yang terjadi"? Ucap starlia
"aku tidak tau starlia, apakah itu sihir dari kerajaan ini atau sihir dari mu" ucap nadia

"tidak mungkin dari ku, mungkin memang kerajaan ini"
Ucap starlia yang masih belum percaya bahwa dia yang mengubah gelas itu menjadi kristal.

*
Starlia pov
Setelah kejadian makan tadi aku menjadi diam saja memikirkan kemungkinan yang terjadi. Hingga tengah hari yang berarti kami harus ke akademi kembali. Aku sebenarnya tidak mau kesana apalgi mengukur sihir ku.
" starlia ayo bersiap siap untuk ke akademi" ucap nadia yang sibuk memilih gaun yang di berikan permaisuri untuk kami

" baik lah"
"starlia kamu cantik dengan rambut keemasan itu, apakah kamu akan seperti itu ke akademi?. Aku yakin semau lelaki akan menatapmu" ucap nadia yang membuat ku tersadar bahwa rambut ku berubah ke asli karena kalung sihir pengubah rambut dan mata ku hancur. Aku tidak tay kenapa itu bisa hancur, mungkin jatuh saat aku pingsan.

" tidak nad,mungkin aku akan menunjuukannya suatu saat nanti. Jadi bisa kah kau buatkan aku kalung sihir?" tanya ku pada nadia

" maaf tapi sihir ku belum kuat untuk membuat benda benda sihir". Ucap nadia. Memanf benar biasanya yang bisa membuarnya adalah orang yang memiliki kekuatan sihir tingkat 7.

"baik lah"mungkin aku akan menunjuukan rambut dan mata ini"

Aku pun dan nadia bersiap siap untuk pergi ke akademi. Dan setelah selesai kami ke luar istana untuk menemui leo yang sudah menunggu untuk ke akademi.

Saat keluar aku melihat leo yang memakai pakaian pangerannya, aku akui di sangat lah tampan.

" maaf membuatmu menunggu" ucapkan yang terlambat datang
"ya, ini kalung jika kau butuh"

Dia memberikan ku kalung sihir,aaaaa aku sangat beruntung.
" terimakasih banyak leo, kau yang terbaik"

Ucapku pada leo yang telah memberikan kalung sihir agar aku bisa membuat rambut ku kembali abu abu silver.

" ayo kita segera berangkat" ucap leo

Starlia end pov*

Leo pov*

Aku tidak ingin kecantikan starlia dengan rambut kuning keemasan dan mata kuning kehijauan nya di lihat laki laki lain.
Bukan cemburu

Aku hanya tidak ingin yang lain melihat kecantikan nya.

Hanya itu saja

Ingat leo tidak cemburu


starlia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang