Pesta pun di mulai dengan penyambutan oleh ayah leon yang tidak lain adalah kaisar alaskaria.
Selanjutnya di lanjutkan dengan penyambutan oleh kaisar kristal"selamat malam semua, saya kaisar kristal memberikan sambutan untuk semuanya. Bnyak yang bertanya kemana selama ini saya dan kenapa datang tiba tiba. Saya selama ini selalu di sekitar kalian semua hanya saja tidak menampakkan diri. Dan saya muncul tiba tiba karena sepertinya sudah saat nya"
Ucap sang kaisar dengan penuh wibawa
"dan ya saya juga akan memperkenalkan putri saya pada kalian semua. Kalian semua pasti mengenalnya karena ia juga siswa akademi"
Ucapan sang kaisar pun membuat semuanya terkejut dan tidak terkecuali dengan starlia. Semua orang yang ada di ruangan tersebut mulai berbisik bisik tentang siapa putri dari kaisar yang hebat tersebut.Ada yang gelisah karena takut pernah berbuat salah pada sang putri, dan banyak juga yang penasaran dengan sosok sang putri yang tidak pernah di perkenalkan.
"mungkin putri saya tidak akan mengenali saya sebagai ayahnya karena saat dia lahir saya terpaksa untuk menitipkannya demi keselamatannya" ucap kaisar lagi yang membuat semua diam dan berharap harap bahwa dia lah yang akan jadi putri kaisar.
Siapa yang tidak menginginkan menjadi seorang putri terlebih lagi putri dari kaisar yang sangat berpengaruh dan hebat seperti kaisar kristal." jadi putri ku..... " kaisar mengentikan perkataaannya dan menatap semua orang dan berhenti menatap pada satu siswa yang berdiri di tengah tengah kerumunan pesta.
"starlia ambrellia Kristalia...putri ku" ucap sang kaisar dengan lembut dengan senyuman yang penuh kehangatan
Semua orang terpaku dan terdiam lalu menoleh pada satu titik yang mana seseorang yang baru saja di sebutkan oleh kaisar yang mereka kagumi.
Starlia yang di tatap semua orang pun terpaku, diam dan tak bergerak. Starlia merasa otak nya tidak dapat apa yang baru saja terjadi, dia tidak tau harus berbuat apa.
Di tengah kerumunan kaisar pun menghampiri starlia yang masih berdiri kaku, leon yang di sebelahnya pun masih bingung dengan yang terjadi saat sekarang ini.
Semua orang memberikan jalan pada kaisar yang ingin pergi menghampiri starlia. Memang siapa yang brani menghalangi kaisar."star putri ku" ucap kaisar dengan nada lirih yang menyiratkan betapa rindunya dia pada sang putri. Kaisar pun tidak dapat menahan diri untuk tidak memeluk starlia. Dia tidak peduli semua orang yang dia inginkan hanya memeluk putri nya yang telah lama jauh darinya
Starlia yang terpaku tadi pun membalas pelukan kaisar. Darah daging tidak akan dapat dipisahkan dan akan merasakan apapun yang salah satu rasakan.
Walaupun starlia tidak tau apa yang terjadi dia hanya ingin memeluk kaisar kristal itu juga
Starlia pov*
Semua terasa berhenti saat kaisar kristal itu mengatakan aku putrinya. Bahkan aku tidak tau apa yang terjadi. Semua terasa mimpi apalagi ketika kaisar mendekati ku rasa hangat dan rindu di hatiku seaakan ingin sekali melompat pada pelukannya
Aku tidak tau apa yang terjadi dan aku tidak peduli. Sekarang aku hanya ingin menangis, bukan karena sedih. Bahagia? Entah lah rasanya semua penderitaan yang aku alami hilang semua dengan tangisan ku di pelukan kaisar.
Pelukan hangatnya membuat ku enggan untuk melepasnya aku selalu ingin merasakan perlukan ini seterusnya. Yang ada dalam pikiranku saat ini"apakah begini hangatnya pelukan seoarang ayah"Aku pun menangis sejadinya dalam pelukan kaisar walaupun ia belum mengerti apa yang terjadi.
Starlia pov and*
Semua yang ada dalam ruangan diam dan penuh kesunyian yang terdengar hanya suara isak tangis starlia dalam pelukan kaisar
Mereka terharu melihat dua orang tersebut yang telah lama terpisah
Ah tidak semua ada yang menatap mereka dengan sinis."sepertinya permainan hidup ini baru saja dimulia putri" ucap seseorang tersebut di balik kerumunan
KAMU SEDANG MEMBACA
starlia
Fantasíastarlia gadis desa yang hidup hanya berdua dengan ibu nya di sebuah gubuk dekat hutan. banyak warga desa yang menghina dan mengucilkan starlia karena tidak dapat menggunakan sihir. memang di dunia starlia sihir merupakan kekuatan yang di agungkan...