~Life Changing Arrival~
Sudah beberapa hari semenjak diterimanya diriku oleh nyonya Nova dan tuan David di rumah mereka ini. Membantu pekerjaan mereka menjadi suatu kebiasaan bagi diriku. Seperti mencuci pakaian dan piring kotor, menyapu dan mengepel semua sisi rumah, memberi makan kucing yang ikut tinggal disini, memotong rumput, dan berbagai pekerjaan lainnya yang kupikir bisa meringankan pekerjaan mereka berdua.
Memang, awalnya mereka tidak percaya sepenuhnya kepadaku. Tanpa melihatnya secara langsung pun, aku bisa merasakan tatapan penuh curiga mereka padaku. Dan walau itu membuatku sedikit merinding dan gugup, aku tidak menghiraukannya. Aku tetap melakukan apa yang aku bisa, dan mencoba untuk meningkatkan kepercayaan mereka kepadaku.
1 bulan berlalu semenjak aku tinggal bersama dengan mereka berdua. Kandungan nyonya Nova juga semakin membesar. Tapi dia masih saja berkegiatan seperti biasa. Ia masih menyirami tanaman-tanaman di taman belakang rumah. Dan juga... tuan David sudah mulai mengurus persyaratan administrasi atau semacamnya mengenai diriku secara bertahap. Ia sempat mengajakku untuk pergi ke panti asuhan untuk mengurus semua ini, tapi aku menolaknya. Tentu dengan baik-baik. Ia juga pada akhirnya paham akan keadaannya dan tak memaksaku lebih jauh lagi. Kupikir, perasaan curiga mereka masih belum hilang sedikitpun terhadapku.
2 bulan berlalu semenjak aku tinggal bersama dengan mereka berdua. Urusan mengenai diriku yang pergi dari panti asuhan dan penerimaanku sebagai 'anggota keluarga' mereka akhirnya selesai. Semuanya selesai dengan lancar walau terdapat 1 atau 2 masalah yang entah karena apa terjadi, tapi tuan David tetap bisa menyelesaikannya dengan baik. Aku bisa melihat kekesalan dan kelelahannya saat menyelesaikan semuanya, dan itu membuat perasaanku sangat tidak enak terhadapnya. Membuatku sangat gugup setiap kali bertatap wajah dengannya. Dan bahkan, saat bertatap wajah dengan nyonya Nova juga.
3 bulan berlalu semenjak aku tinggal bersama dengan mereka berdua. Rasa gugupku terhadap mereka berangsur-angsur menyurut. Itu karena mereka juga mulai berlaku santai terhadapku. Mungkin, mereka sadar akan perilaku aneh yang aku tunjukkan terhadap mereka, khususnya tuan David bulan lalu. Karena hal itu juga, aku jadi lebih akrab dengan mereka. Dan karena hal itu juga, mereka mulai meninggalkan perasaan curiga mereka padaku sedikit demi sedikit.
4 bulan berlalu semenjak aku tinggal bersama dengan mereka berdua. Dan kehidupanku bersama mereka sudah berubah, berbanding terbalik 180 derajat. Yang awalnya aku gugup dan malu-malu, sekarang aku lebih percaya diri dan tinggal bersama mereka dengan tanpa rasa canggung atau sebagainya. Mereka juga sudah percaya padaku sepenuhnya, dan mulai terbuka padaku. Bahkan, tuan David mengajariku bagaimana cara mengendarai mobil dibantu juga oleh bawahannya, hingga aku mulai bisa selama 2 minggu penuh.
5 bulan berlalu semenjak aku tinggal bersama dengan mereka berdua. Aku sudah sepenuhnya bisa mengendarai mobil, dan bahkan, aku sempat disuruh untuk mengantarkan nyonya Nova ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan rutinnya. Aku tidak mendengar apa yang dokter dan nyonya bicarakan di dalam ruangan. Aku hanya menunggu, duduk diam menonton televisi yang tertempel di dinding ruang tunggu sampai akhirnya ia keluar dari ruangan. Namun, wajahnya yang sedikit cemas menarik perhatianku. Ia seakan takut akan sesuatu. Apakah tentang dirinya? Apakah tentang janin yang dikandungnya? Aku tidak tahu. Karena saat menanyakannya juga, ia bilang tak perlu khawatir sambil memaksa dirinya tersenyum.
6 bulan berlalu...
Dan aku tak bisa memikirkannya lagi. Entah kenapa, ini terjadi sekarang. Aku dan tuan David kebingungan setengah mati di tengah dinginnya malam, lebatnya hujan, dan jalanan yang tiba-tiba lebih ramai dari biasanya tanpa alasan yang jelas.
"AAAHHHH!!!!" Teriak nyonya Nova yang mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya di kursi belakangku yang sedang fokus pada kemudi.
"Nova... Nova... tenanglah. Tarik nafas yang dalam. Dan hembuskan dengan perlahan." Ucap tuan David yan duduk di sebelahnya dan mencoba menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unified Heartbeats [END]
RomanceSetahun sudah Rigel, seorang pemuda SMA biasa, dirawat di sebuah rumah sakit. Ia mulai mendapatkan kembali sesuatu untuk menggantikan segalanya yang hilang darinya sebelum itu. Seakan ia hanya tinggal menunggu waktunya untuk disembuhkan. Tapi, menur...