Yoongi menatap pada Chaeyoung yang berdiri tak jauh darinya, seolah menyuruh gadis itu untuk masuk lebih dulu setelah dirinya membukakan pintu.
Chaeyoung melirik ke sekitar sejenak, sebelum akhirnya melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam sebuah rumah. Ya, sebuah rumah yang Yoongi bilang sudah ia siapkan. Chaeyoung bahkan baru saja mengetahui setelah Yoongi menceritakan padanya disaat perjalanan mereka.
"Kau bahkan tak tahu sudah berapa banyak yang Yoongi siapkan untukmu."
Senyuman gadis itu tertarik begitu saja ketika mengingat perkataan Rina saat itu. Dan mungkin, memang benar adanya. Yoongi benar-benar menyiapkan semuanya, bahkan tanpa Chaeyoung ketahui dan sadari.
"Ada apa? Apa kau tak suka?"
Chaeyoung hanya menggeleng menjawab Yoongi, melepaskan kedua heels yang ia kenakan saat itu dan memberikan pada Yoongi yang bahkan menerimanya begitu saja.
Sementara Chaeyoung memilih untuk menambah langkahnya untuk semakin memasuki rumah itu. Setidaknya, rumah ini cukup nyaman untuk ditinggali walaupun tak terlalu mewah. Dan yang terpenting, Chaeyoung kini akan tinggal bersama dengan Yoongi. Menjadi istri dari pria itu seperti apa yang selalu ia impikan.
"Aku menyukainya, Yoongi."
Yoongi meletakkan heels milik Chaeyoung di lantai itu begitu saja, mendekat pada gadis itu setelahnya. "Baguslah kalau begitu. Aku senang mendengarnya."
Chaeyoung berbalik, hanya untuk mendekat pada Yoongi. Lalu memeluknya dengan begitu erat dimana sempat membuat pria itu terkejut.
"Terima kasih."
Yoongi akhirnya membalas pelukan Chaeyoung, membuat gadis itu menyamankan dirinya dalam pelukan itu. Sebelum keheningan merenggut keduanya saat itu, seolah suasana hening dan waktu yang berjalan saat ini sangat mereka butuhkan.
Chaeyoung yang menjadi lebih dulu melepaskan pelukan mereka, menangkup wajah Yoongi saat itu untuk mempertemukan pandangan keduanya. Sebelum gadis itu sedikit berjinjit dan mengecup dengan begitu manis bibir Yoongi dan menjauhkan dirinya setelahnya.
"Apa itu ciuman terima kasihmu untukku?"
Chaeyoung hanya tertawa pelan, diikuti dengan Yoongi yang tersenyum setelahnya.
"Aku yang seharusnya berterima kasih."
Ucapan itu belum mendapat jawaban apapun dari Chaeyoung. Pun dengan Yoongi yang semakin menarik gadis itu agar mendekat padanya.
"Karena jika bukan gadis bodoh yang berusaha untuk membuatku tersenyum di hari sedihku, aku mungkin tak akan berdiri di sini." Lalu menyampirkan helaian rambut gadis itu, memberikan kecupannya pada pipi kanan Chaeyoung. "Lalu memelukmu, menciummu, dan bahkan menikahimu. Terima kasih, Park Chaeyoung. Untuk semuanya."
Chaeyoung sama sekali tak menjawab apapun, hanya tersenyum dan berusaha untuk menahan tangisnya saat ini. Dan hasilnya, ia tak bisa melakukannya. Menjatuhkan satu bulir airmatanya, bersamaan dengan dirinya memeluk kembali Yoongi--hanya tak ingin jika pria itu akan melihat tangisnya.
"Ada apa denganmu hari ini? Ini seperti bukan Min Yoongi yang ku kenal."
"Menangis saja. Aku tahu jika aku terlihat manis dan keren di matamu."
"Cih, percaya diri sekali. Dan apa katamu tadi? Manis? Kau masih jauh dari kata manis dan keren dibandingkan dengan Jungkook."
Yoongi dengan cepat melepaskan pelukan mereka, memegang kedua bahu Chaeyoung agar gadis itu menatapnya.
"Kau masih berhubungan dengannya?"
Melihat bagaimana perubahan wajah Yoongi tak bisa membuat Chaeyoung tertawa pelan karenanya. "Wae? Kau tidak suka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...