"Min Yoongi, tunggu aku!!"
Suara itu membuat Yoongi mendengus dan menghentikan langkahnya. Tak perlu berbalik, karena dirinya sudah mengetahui siapa pemilik suara itu yang kini sudah berdiri di sampingnya. Merunduk sembari memegangi kedua lututnya dan mengatur napasnya.
"Kau benar-benar sangat menyebalkan. Apa susahnya dengan menungguku untuk sepuluh menit, huh?"
Yoongi hanya melirik ke arah Chaeyoung di sana. "Sepuluh menitku sangat berharga. Aku bisa melakukan apapun yang aku mau daripada harus menungguimu yang bahkan aku tak yakin akan selesai dalam sepuluh menit."
Chaeyoung kembali mendecak, rasa-rasanya ingin sekali mendaratkan pukulannya pada Yoongi. Namun pria itu seolah tak memperdulikan bagaimana wajah kesal Chaeyoung saat ini, memilih untuk kembali melanjutkan langkahnya.
"Hah, aku tak tahu dengan diriku sendiri saat ini. Kenapa pula aku bisa menyukai pria sepertinya?"
Chaeyoung mengikuti di belakang, dimana membuat keduanya pun berjalan beriringan saat ini.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Huh?" Rose sedikit terkejut di sana, ketika Yoongi bertanya dan membuat suasana hening di antara keduanya sebelumnya terpecah.
"Aku yakin kau tak tuli dan begitu sangat bodoh untuk mengerti maksud ucapanku."
Itulah dia, Min Yoongi dengan segala ucapan mematikannya. Membuat Chaeyoung kembali mendengus. Baru saja dibuat senang karena perhatian pria itu padanya, tapi langsung di akhiri dengan ucapan pedas pria itu padanya.
"Aku baik-baik saja. Setidaknya, aku tak lagi demam seperti kemarin."
Bus yang mereka tunggui itu akhirnya datang, membuat keduanya pun beranjak untuk masuk ke dalam bus.
"Kau harus pikirkan dirimu dan kesehatanmu. Aku tak ingin berakhir dengan kau pingsan di sekolah dan menyusahkanku setelahnya."
"Aku mengerti, dasar--"
Ucapan Chaeyoung tak berlanjut, bersamaan dengan dirinya yang memekik ketika seseorang mendorongnya begitu saja untuk mendahuluinya masuk ke dalam bus. Beruntung karena Yoongi bisa dengan cepat menangkap tubuh gadis itu.
"Ya, apa kau tak lihat dia sudah lebih dulu naik ke dalam bus?"
Kemarahan Yoongi benar-benar membuat Chaeyoung tersadar. Apalagi melihat pria itu yang kini masuk ke dalam bus, menghampiri pria yang baru saja mendorong Chaeyoung.
Gadis itu tentu saja menyusulnya, takutkan jika Yoongi akan melakukan sesuatu yang tak diinginkan.
"Maaf, aku hanya terburu-buru saat ini."
"Apa peduliku? Semua orang di sini juga sama buru-buru dan juga sangat sibuk. Kau bahkan mendorong seorang gadis tanpa mengucapkan maaf padanya."
Pria itu menghela napasnya, apalagi kini keduanya mendapatkan perhatian dari orang-orang di dalam bus. Setelahnya melirik ke arah Chaeyoung di sana yang berdiri di dekat Yoongi, merangkul pria itu sekaligus menahannya untuk melakukan sesuatu.
"Bagaimana jika aku tak mau?"
"Kau--"
"Yoongi, cukup. Tidak usah diteruskan. Aku baik-baik saja."
Benar saja apa yang Chaeyoung pikirkan. Pria itu memang dalam emosinya dan ia harus menghentikannya. Menariknya untuk duduk pada kursi di belakang bus. Chaeyoung bahkan bisa melihat bagaimana tatapan tajam keduanya yang bertemu. Jangan lupakan senyum menjengkelkan yang pria itu tampakkan pada Yoongi. Sudah pasti semakin membuat Yoongi berada di puncak kemarahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfic[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...