02

2.5K 268 18
                                    

Bunyi bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun Rose sama sekali belum juga beranjak dari duduknya. Masih berkutat dengan tulisan yang sedari tadi ia tulis. Bahkan ia menulisnya pada saat jam pelajaran.

Hah, benar-benar anak yang nakal.

"Apa yang kau lakukan?"

Gadis itu terkejut ketika mendengar suara itu. Bahkan ia juga menghentikan tulisannya dan mengalihkan pandangannya pada seseorang yang sudah duduk pada kursi di sampingnya.

"Apa kau seorang hantu, huh? Suara langkah kakimu bahkan tak ku dengar. Aku bahkan yakin jika kau melayang datang kemari."

Ucapan Chaeyoung mendapatkan sebuah toyoran dari telunjuk Yoongi. Membuat gadis itu menatap pada pria itu dengan kesal.

"Bodoh. Aku bahkan sudah memanggilmu sedari tadi. Tapi kau tak mendengarnya."

Chaeyoung memilih untuk mengabaikan Yoongi saat ini. Melanjutkan kembali tulisannya yang sebelumnya ia tulis.

Sementara Yoongi memilih untuk semakin mendekat. Bahkan dengan nyamannya bersandar pada bahu Chaeyoung dimana gadis itu tak mempermasalahkannya.

"Apa aku harus bertanya lagi?"

"Apa?"

Yoongi menghela napasnya. "Kau sedang menulis apa sehingga terlihat sangat serius dan bahkan tak menyadari kehadiranku?"

Senyuman di wajah gadis itu terbentuk. Membuat Yoongi yang memang sedari tadi menunggu jawaban Chaeyoung beralih menatap pada gadis itu.

"Dia mulai kembali gila." Gumamnya. Lalu setelahnya mencubit pipinya. Membuat Chaeyoung meringis kesakitan karena apa yang Yoongi lakukan.

"Apa yang kau lakukan, bodoh? Lepaskan ini. Kau menyakitiku, Yoongi."

"Ini supaya kegilaan dalam dirimu menghilang begitu saja. Aku bertanya, tapi kau malah tersenyum seperti orang gila."

Yoongi melepaskan cubitannya, membuat Chaeyoung mengelus pipinya dengan wajah kesalnya menatap pada Yoongi.

"Aku sedang menulis surat untuk ku bawa lusa depan."

"Kau akan berikan pada pria itu?"

"Yoongi, jangan mulai lagi. Sudah kubilang dia punya nama."

Yoongi hanya mengendik. Hingga ia mengingat tujuannya mengapa ia ke kelas Chaeyoung.

"Kau tak keluar untuk makan siang? Ini tidak biasanya."

Chaeyoung menghela napasnya. "Semalam, aku menimbang berat badanku dan ternyata aku berat badanku naik sebanyak tiga kilogram. Hah, sepertinya aku harus mengurangi makanan yang ku makan. Maka dari itu, aku tak makan siang hari ini."

"Itu alasan paling bodoh yang pernah ku dengar."

Sebelum Chaeyoung bisa menjawab Yoongi, pria itu sudah menariknya berdiri. Membuat gadis itu tak mempunyai pilihan lain selain mengikutinya.

"Ya, kau mau membawaku kemana? Aku belum menyelesaikan tulisanku."

Namun seolah tuli, Yoongi sama sekali tak mendengarkan Chaeyoung. Oh, Chaeyoung sudah tahu bagaimana sikap Yoongi. Mengenal pria itu hampir dari separuh usianya tentunya membuat gadis itu mengenal baik sifat pria itu.

Dingin, tak terlalu peduli pada sekitarnya dan omongan orang lain, dan juga selalu saja mengatakan hal-hal yang membuat orang-orang kesal karena ucapannya.

Hingga Chaeyoung menyadari, jika Yoongi tengah membawanya menuju kantin sekolah mereka. Membuatnya menahan langkah Yoongi dan membuat pria itu berbalik untuk menatapnya.

let's not fall in love ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang