"Terima kasih untuk hari ini."
Ucapan Heejin membuat Yoongi melirik ke arah gadis itu, sebelum kembali mengalihkan pandangannya.
"Tidak perlu. Aku tak melakukan banyak hal."
Heejin hanya tersenyum saat itu, melirik ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul dua-belas malam. Membuatnya menghela napasnya dan hal itu membuat Yoongi kembali menatap pada gadis itu.
"Wae?"
"Sudah tengah malam."
"Kau mau aku panggilkan taksi? Bus tidak mungkin ada di jam segini."
Heejin menggeleng, mengeluarkan ponselnya saat itu. "Aku trauma dengan yang namanya taksi. Aku akan telpon kakakku saja."
"Kau memiliki kakak?"
Gadis itu hanya tersenyum menjawabnya, melangkah lebih dulu untuk menuju sebuah taman kota yang memang saat itu sudah dekat dengan mereka. Dan Yoongi yang menatap pada gadis itu hanya mendecak, tetap tetap mengikuti Heejin saat itu yang sudah duduk lebih dulu pada salah satu bangku yang ada di taman itu.
"Kenapa kau masih di sini? Kau pulang saja."
"Kau pikir aku gila dan jahat? Aku masih punya hati untuk setidaknya meninggalkanmu di sini. Ini tengah malam dan kau seorang perempuan."
Heejin semakin memperkecil jarak di antara keduanya dan merangkul lengan Yoongi. "Eyyy, kau begitu mengkhawatirkanku, hmm? Aku bahagia sekali karena bisa dikhawatirkan olehmu."
"Lepaskan aku. Kenapa kau senang sekali merangkulku, huh?" Yoongi berhasil melepaskan rangkulan Heejin padanya, menjauhkan pula gadis itu darinya dan membuat Heejin tertawa saat itu. Karena melihat wajah Yoongi yang sedang kesal seperti tadi membuat kesenangan tersendiri baginya.
"Jadi kapan kakakkmu akan datang?"
"Wae? Kau masih ingin berlama-lama denganku?"
"Sekali lagi kau menjadi menyebalkan, aku tak akan berpikir dua kali untuk meninggalkanmu sekarang juga."
Heejin hanya mendengus, memilih untuk fokus dengan ponselnya. Lebih baik jika ia bermain game dari ponselnya sembari menunggu. Dan Yoongi hanya menghela napasnya, karena akhirnya ia bisa tenang untuk setidaknya beberapa menit ke depan karena Heejin yang sudah sibuk dengan ponselnya.
"Ucapanmu tentang menyukaiku, apa kau serius?"
Yoongi memecah keheningan saat itu, dimana Heejin pun memilih untuk mengalihkan pandangannya. Bahkan menghentikan begitu saja dirinya yang tengah sibuk bermain game di ponselnya saat itu.
Heejin hanya tersenyum saat mendengarnya. "Tentu saja. Wae? Kau berubah pikiran? Mau berkencan denganku?"
Yoongi mendengus mendengarnya. "Tentu saja tidak. Aku hanya ingin memastikan saja. Lebih baik jika kau menghilangkan perasaanmu itu padaku."
"Wae? Aku serius ketika aku mengatakan semua itu."
"Aku bukanlah seseorang yang pantas untuk disukai."
"Lalu bagaimana dengannya?"
Yoongi menatap kembali pada Heejin saat itu. Terlihat sedikit bingung dengan ucapannya sebelumnya. "Apa maksudmu?"
"Gadis itu. Gadis yang selalu bersama denganmu. Bahkan kau menemaninya untuk datang ke fan-sign. Kenapa dia boleh terus bersamamu, sedangkan aku tidak?"
Yoongi belum menjawab apapun saat itu, kini memilih untuk mengalihkan pandangannya. Dan Heejin yang hanya mendengus ketika melihat bagaimana reaksi dari Yoongi saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...