27

713 66 2
                                    

Baik Chaeyoung dan gadis di hadapannya saat ini tengah duduk berhadapan. Tak ada satupun dari keduanya yang memulai berbicara semenjak keduanya duduk beberapa menit yang lalu. Berada di salah satu kedai yang saat itu beruntung karena masih buka hingga tengah malam.

Chaeyoung merasa bosan akan situasi mereka saat itu. Juga rasa jengkelnya belum hilang jika harus diingatkan kembali dengan kejadian saat Yoongi lebih memilih gadis di hadapannya daripada dirinya. Mengambil botol soju yang berada di dekatnya untuk dituangkan ke dalam gelasnya, lalu meneguk dalam sekali tegak. Sedikit membuatnya meringis ketika rasa pahit itu melewati tenggorokannya.

"Sepertinya, aku benar-benar membuat kau marah untuk kejadian saat itu."

Apa itu masih bisa untuk ditanyakan? Batin Chaeyoung. Tapi ia tak mengatakan apapun, lebih memilih untuk menuangkan kembali soju itu ke dalam gelasnya.

Namun gadis itu lebih dulu menghentikannya, mengambil alih botol soju di tangan Chaeyoung dan menuangkan ke dalam gelas Chaeyoung dan ke dalam gelasnya setelahnya.

Chaeyoung hanya meminum kembali soju di dalam gelasnya itu, mungkin juga untuk melampiaskan kemarahan yang beberapa hari ini bercokol di dalam dirinya.

Oh, ayolah. Bagaimana bisa ia tidak jengkel? Niatnya yang ingin melupakan masalahnya seolah buyar begitu saja ketika gadis itu datang menemuinya. Oh, bahkan ini lebih menjengkelkan daripada saat di sekolah menegah saat itu, ketika ia mengetahui Yoongi begitu dekat dengan Heejin dan berpikir jika keduanya mungkin memiliki hubungan mengingat Yoongi adalah sosok orang yang sangat sulit untuk di dekati, terutama seorang gadis.

"Aku mengerti kemarahanmu itu. Tapi, aku bukanlah gadis yang seperti kau pikirkan."

Chaeyoung menghentikan dirinya yang akan kembali menuangkan soju ke dalam gelasnya. Menatap pada gadis itu yang kini meneguk soju dalam gelasnya.

"Apa maksudmu?"

Gadis itu bisa merasakan bagaimana nada tak bersahabat dari Chaeyoung, tak mempermasalahkannya pula dan kembali menuangkan soju ke dalam gelasnya.

"Aku tak mengerti, sebenarnya sudah seberapa dalam kau mengenal Yoongi? Kenapa dia tengah berpura-pura saja kau tak mengetahuinya?"

Ucapan itu benar-benar menyulut kemarahan Chaeyoung agaknya. Dan memilih untuk melampiaskannya kembali dengan meneguk soju langsung dari botolnya. Meletakkan botol itu kembali dengan kerasnya seolah menunjukkan bagaimana kemarahannya.

"Jangan berputar-putar dan katakan dengan jelas apa maksudmu."

Gadis itu menghela napasnya saat ini, masih pula mempertahankan senyumnya. "Yang jelas, aku bukan gadis yang seperti yang kau pikirkan. Jika kau mengetahui siapa aku, aku bertaruh kau pasti akan mengucapkan terima kasih padaku setelahnya.

"Ck, sudah kubilang untuk mengatakan semuanya dengan jelas!"

Gebrakan di meja oleh Chaeyoung saat itu sudah menunjukkan bagaimana ia sudah berada di atas ambang kesabarannya. Bersyukur saja karena keadaan di sekitar mereka saat itu dalam keadaan yang tak ramai. Hanya terisi oleh mereka dan dua orang lain yang berada tak jauh dari mereka.

Gadis itu sama sekali tak merasa takut akan kemarahan Chaeyoung. Malah meneguk soju di gelasnya sebelum menarik Chaeyoung agar duduk kembali ke tempatnya.

"Baiklah, baiklah. Aku tak akan membuatmu marah. Maafkan aku."

Chaeyoung hanya mendengus mendengarnya, mengalihkan pandangannya saat itu.

"Namaku Ahn Rina."

"Apa aku terlihat peduli sekarang pada namamu?"

Rina masih tersenyum. Yoongi sepertinya benar-benar seseorang yang memiliki kesabaran yang tinggi. Bagaimana bisa ia menghadapi gadis seperti Chaeyoung setiap hari bahkan menyukainya? Rina acungi dua jempol bagi Yoongi untuk segala kesabarannya.

let's not fall in love ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang