08

1.1K 149 7
                                    

Sebuah kotak bekal yang diletakkan di hadapannya membuat Yoongi mengalihkan pandangannya, pada sosok Heejin di sampingnya yang masih memasang senyumnya padanya.

"Apa ini?"

Senyuman gadis itu berganti, dengan raut wajah kesal seolah ingin memukul pria itu karena ucapan bodohnya.

"Apa kau bodoh? Atau kedua matamu buta? Ini bekal tentu saja."

"Aku tahu. Tapi untuk apa kau membawakan bekal untukku?"

"Kenapa kau selalu bertanya? Tinggal ambil saja dan makan. Lagipula, makanan yang aku buat juga enak. Apa kau tidak bisa menghargai sama sekali usahaku?"

"Aku bahkan tak menyuruhmu untuk melakukan semua itu."

Heejin mendecak, memilih untuk mengambil kembali kotak bekal itu dari Yoongi. Namun pria itu lebih cepat, mengambilnya dan beranjak dari duduknya.

"Hey, apa yang kau lakukan?"

"Jika ku pikir lagi, ini tidak buruk juga. Lagipula, aku tak menolaknya dan kau memberikannya secara sukarela." Ucapnya, menarik sebuah senyuman yang sebenarnya sangat dipaksakan. "Terima kasih untuk bekalnya." Dan berjalan pergi begitu saja, meninggalkan Heejin di sana yang hanya bisa mendengus kesal.

"Padahal, aku ingin mengajaknya makan siang bersama."

Lalu dirinya mulai mengeluarkan bekal lain yang berada di dalam tasnya, menatapnya dengan helaan napas yang ia keluarkan. Namun, sesuatu teringat olehnya. "Apa si tengik itu juga diberikan bekal oleh eomma?"

Sedangkan di sisi lain,

Chaeyoung menghentikan langkahnya, ketika ia dihadang begitu saja oleh Jungkook di depan pintu kelas. Gadis itu tentu saja terkejut, bahkan ia bisa merasakan di balik tubuhnya jika tatapan para gadis di kelasnya yang merupakan penggemar pria itu kini menatap pada keduanya.

Sial. Chaeyoung kira, satu sekolah dengan idola yang kita sukai akan terasa menyenangkan karena kita akan bertemu setiap hari dengannya. Tapi ini semua benar-benar jauh dari apa yang Chaeyoung pikirkan selama ini. Dia benar-benar merasa tak nyaman dengan tatapan garang para gadis di kelasnya. Seolah dirinya mencoba untuk menarik perhatian Jungkook padahal kenyataannya tidak.

Jika begini jadinya, Chaeyoung jadi tak ingin satu sekolah bahkan satu kelas dengan Jungkook. Cukup menjadi penggemar pria itu saja dan kalau perlu, pria itu tak usah mengenalnya dan dirinya tak harus datang ke fan-sign lagi.

"Makan siang bersama?"

Apa Jungkook ini gila? Apa dia sama sekali tak melihat tatapan para penggemar fanatiknya itu? Belum lagi, ia mengatakannya dengan cukup lantang di hadapan mereka.

"Tidak, terima kasih. Tapi maaf, aku harus pergi sekarang."

Nyatanya, Chaeyoung berhasil melewati begitu saja Jungkook. Membuat pria itu dengan cepat menyusulnya dan kembali menghadang jalannya. Dan tentunya, hal itu berdampak pada kekesalan gadis itu kembali.

"Apa lagi?" Chaeyoung bahkan tak sadar jika ia sedikit meninggikan suaranya. Terlalu kesal dengan sikap Jungkook.

"Hey--"

"Ya, Park Chaeyoung!!"

Suara itu mengintrupsi keduanya, dan membuat Chaeyoung mengalihkan pandangannya karena mengenali suara itu. Perasaan lega itu tak bisa ia sembunyikan, tanpa mengatakan apapun pada Jungkook berlalu begitu saja mendekati Yoongi di sana yang berdiri tak jauh dari keduanya.

"Ayo pergi."

Chaeyoung berjalan terburu, menarik Yoongi bersamanya dimana pria itu sama sekali tak mempermasalahkannya. Hanya saja, gadis itu tak tahu, ada sebuah tatapan dengan aura yang begitu buruk ketika tatapan kedua pria itu bertemu.

let's not fall in love ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang