Kalian mungkin akan berpikir setelah ciuman pertama yang mereka lakukan di atas rooftop saat itu bisa membuat hubungan mereka membaik.
Nyatanya, itu sama sekali tak dirasakan oleh Chaeyoung.
Bahkan setelah dirinya dan Yoongi saling menyatakan bagaimana perasaan mereka secara langsung, bukanlah sebuah hubungan yang lebih dekat yang Chaeyoung rasakan.
Selama hampir satu bulan ini, Chaeyoung bisa merasakan bagaimana Yoongi yang seolah menjauhi dirinya. Bukan hanya dirinya, namun kedua orangtuanya pun merasakan itu pula. Saat ditanya, Chaeyoung pun tak memiliki jawaban apapun dan hanya diam. Beruntung karena mereka mengerti dan tak lagi bertanya saat itu.
Seperti sekarang ini, Chaeyoung beberapa hari ini harus berjalan sendirian saat berangkat dan pulang sekolah. Saat pagi hari, Yoongi selalu saja berangkat lebih dulu darinya. Saat Ibunya menyuruhnya untuk menunggu dirinya agar mereka bisa berangkat bersama, Yoongi berkata jika ia akan terlambat. Lalu ketika ia sudah berusaha untuk bangun lebih pagi, Yoongi berkata jika ia akan menjemput temannya lebih dulu karena mereka sudah memiliki janji untuk berangkat bersama.
Sama saat pulang sekolah. Disaat Chaeyoung sudah berada di kelas Yoongi, pria itu sudah tak ada di sana. Biasanya, ia pasti akan selalu menunggu Chaeyoung ataupun Yoongi sendiri yang akan pergi menuju kelasnya.
Ngomong-ngomong, Jungkook dan Heejin sudah tak lagi bersekolah di sekolah mereka. Entahlah, Chaeyoung pun tak tahu. Padahal, ujian kelulusan sudah ada di depan mata mereka. Tinggal menunggu beberapa minggu lagi untuk mereka bisa melepas atribut seragam yang dikenakan. Tapi Chaeyoung tak ingin memikirkan hal itu. Kepalanya terlalu dipenuhi dengan sikap aneh Yoongi padanya.
Apa ucapan Yoongi saat itu semuanya bohong? Mengucapkan semua itu hanya untuk menenangkannya dari tangisnya sendiri?
Chaeyoung menghela napasnya saat itu, duduk pada bangku halte sembari menunggu bus yang akan membawanya pulang. Mengambil ponselnya ketika mengetahui ia mendapatkan sebuah pesan masuk.
Helaan napasnya kembali keluar, berharap jika Yoongi yang akan mengirimkannya pesan. Tapi itu mustahil, karena nama Lisa terpampang jelas pada layar ponselnya. Namun akhirnya tetap membuka pesan itu setelahnya.
"Kau sudah membaca berita tentang JK?"
Keningnya mengerut membaca pesan itu. Belum selesai ia untuk mengetik balasan bagi Lisa, pesan lain datang. Kali ini Lisa mengirimkannya sebuah links dan Chaeyoung begitu saja membuka links itu.
Chaeyoung sedikit terkejut di sana, ketika membaca sebuah artikel dimana links itu telah ia tekan. Artikel itu berisi tentang masalah yang Jungkook alami tiga tahun lalu. Masalah yang dulu sudah terselesaikan, dimana masalah itu kembali diangkat.
"Wah, aku benar-benar tak menyangka masalah ini kembali diungkit."
Ucapan itu membuat Chaeyoung melirik ke arah dua orang gadis yang duduk tak jauh darinya. Sudah dipastikan mereka tengah membaca artikel yang sama dengan Chaeyoung mengingat artikel itu pula sudah menjadi bahan topik pertama di hampir semua situs internet.
"Kau benar. Aku merasa kasihan dengan JK sekarang. Dia sudah terbukti menjadi korban saja saat kejadian itu."
"Benar. Beruntung aku saat itu tidak jadi menuliskan komentar cacian. Bisa-bisa, aku juga akan ikut diadili seperti pembencinya yang lain."
Kedua gadis itu hanya terkekeh pelan saat itu, membuat Chaeyoung kembali mengalihkan pandangannya pada ponselnya.
Pada artikel itu sudah dijelaskan bahwa Jungkook sebenarnya tak bersalah. Bukan tanpa sengaja ia berada di club malam disaat usianya bahkan masih di bawah umur. Di artikel itu dijelaskan ia berusaha untuk menyelamatkan saudari kembarnya yang menjadi hampir saja menjadi korban human trafficking.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...