Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat ini. Tapi Yoongi sama sekali belum beranjak saat itu menuju kamarnya. Masih berada di ruang tengah dengan kedua headphone yang masih pula bersamanya.
Bukan tanpa alasan pria itu memilih untuk berdiam diri di sana. Jika tidak, pria itu memilih untuk berada di atas ranjang kesayangannya dan memilih untuk tidur cepat.
Tapi hal itu tak bisa ia lakukan sekarang, ketika ia begitu mengkhawatirkan Chaeyoung yang bahkan saat ini belum kembali pulang. Ia bahkan membujuk Ny. Park yang tentunya juga khawatir karena Chaeyoung yang belum kembali untuk tidur lebih dulu sementara dirinya yang menunggu Chaeyoung.
Dan kesabaran pria itu seolah habis, melirik kembali pada jam yang berada di sana dan menunjukkan pukul dua-belas malam. Begitu khawatir dan juga panik, akhirnya Yoongi memilih untuk beranjak dan pergi mencari Chaeyoung. Takutkan hal yang buruk terjadi pada gadis itu. Ponselnya bahkan tak juga aktif ketika Yoongi menelponnya.
Namun langkah pria itu terhenti, bersamaan dengan sebuah mobil van yang terhenti di depan rumah setelah ia menutup pintu rumah.
Kebingungannya hilang begitu saja, tergantikan dengan helaan napas berat yang ia keluarkan ketika melihat Chaeyoung turun dari mobil itu. Tak sendiri, dari pintu mobil lain yang terbuka, nampak seseorang yang kini berjalan mendekat pada gadis itu setelahnya.
"Terima kasih karena sudah mengantarku pulang."
"Tak apa. Maaf, karena membawamu pulang sedikit terlambat. Temanku memang sedikit pemaksa hingga dia menyuruhku untuk membeli beberapa camilan dan minuman kaleng. Kau pasti akan dimarahi oleh ibumu nantinya."
Chaeyoung hanya tersenyum tipis ketika mendengarnya. "Aku baik-baik saja. Sudah biasa mendengar omelan ibuku. Aku bisa mengatasinya nanti."
"Atau perlu aku bertemu dengan ibumu dan menjelaskan semuanya?"
"Huh? T-Tidak, tidak perlu. Aku baik-baik saja."
"Park Chaeyoung!!"
Baik Chaeyoung maupun Jungkook sedikit dikejutkan dengan suara panggilan yang cukup keras itu. Dimana Yoongi berjalan dengan cepat mendekat pada keduanya, bahkan tak segan untuk menarik Chaeyoung yang sedikit terkejut ketika merasakan bagaimana kuatnya cengkraman Yoongi pada pergelangan tangannya dan menariknya pergi.
"Hey--"
Namun Yoongi lebih cepat saat itu, seolah mengetahui jika Jungkook pasti akan menghentikannya. Berbalik dengan cepat dan mendorong tubuh Jungkook sedikit menjauh darinya dan menyembunyikan Chaeyoung dibalik tubuhnya.
"Terima kasih karena sudah mengantarnya pulang."
"Kau menyakitinya."
"Lalu apa pedulimu? Ini sudah tengah malam dan sebaiknya kau kembali. Kita tak pernah tahu apakah disekitar sini akan ada penggemar gilamu yang akan menangkapmu mengantar seorang gadis ke rumahnya."
Jungkook sedikit tersentak ketika mendengar ucapan yang sebenarnya tak diucapkan dengan keras, namun menekan di setiap katanya. Dan ucapan itu seolah menariknya kembali pada sebuag ingatan yang sebenarnya sangat ia ingin hapus.
Melihat tak ada lagi halangan baginya, Yoongi berlalu begitu saja, kembali menarik Chaeyoung bersamanya dimana gadis itu melirik ke arah Jungkook, membungkuk seolah ia meminta maaf atas sikap yang sedikit kasar pada pria itu.
Dan saat sudah berada di dalam rumah, Yoongi melepaskan begitu saja genggamannya pada Chaeyoung, dengan cepat pula berlalu meninggalkan gadis itu.
"Kau keterlaluan."
"Lalu bagaimana denganmu?!"
Chaeyoung kembali tersentak, bahkan suara Yoongi kali ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Dan langkah pria itu kembali mendekat padanya, membuat Chaeyoung bisa melihat bagaimana wajah dingin itu bisa kembali memberikan sebuah ekspresi marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...