"Ya, Jeon Jungkook!! Lepaskan aku!!"
Gadis itu akhirnya merasa lega, karena bibirnya yang sedari tadi pegal ingin menggerutu bisa ia pakai sekarang. Tentu saja, sudah menjadi perhatian karena ditarik oleh seorang Jeon Jungkook, gadis itu tak mau bertambah malu karena suara teriakan kekesalannya akan perlakuan pria itu. Belum lagi, ini hari pertamanya bersekolah di sini. Hanya tak ingin membuat buruk dirinya di depan semua siswa lainnya nanti.
Dan disinilah keduanya sekarang, berada di lorong belakang sekolah dekat gudang. Karena memang seperti ini yang keduanya butuhkan agar tak ada satupun orang di sekolah melihat keduanya.
"Kau sengaja melakukannya, bukan?"
Pertanyaan itu hanya mendapatkan tatapan kesal dari sang gadis, dimana Jungkook juga melakukan hal yang sama dengan gadis itu. Kedua tangannya bahkan sudah mengacak di pinggang karena terlalu kesal dengan kehadiran gadis di hadapannya.
"Kenapa kau hanya diam saja? Aku benar, kan?"
Bukannya menjawab, gadis itu kini mendaratkan satu tangannya untuk menjambak rambut Jungkook. Dan tentu saja hal itu membuat pria itu meringis karenanya.
"Ck, apa yang kau lakukan? Aku akan mengadu pada eomma sekarang jika kau memukulku, Jeon Heejin."
"Adukan saja. Aku tidak takut."
"Ya, lepaskan aku. Aku benar-benar akan mengadukannya pada eomma jika kau tak melepaskan tanganmu dariku."
Heejin akhirnya menyerah, melepaskan jambakannya dan membuat Jungkook memberi jarak di antara keduanya. Tentunya dengan aura perang yang tampak di wajah keduanya saat ini.
"Aku tidak tahu. Eomma tiba-tiba saja memasukkanku ke sekolah ini setelah mendengar berita jika kau akan melanjutkan sekolahmu. Takutkan jika kau membuat masalah lagi seperti dulu dan menyuruhku untuk selalu mengawasimu."
Hanya dengusan yang bisa Jungkook keluarkan saat ini. Ditambah dirinya tak bisa berbuat apapun sekarang dan hanya menatap pada Heejin di sana yang mulai mengeluarkan ponselnya ketika sebuah panggilan masuk di sana.
"Oh, eomma. Ada apa menelponku?" Ucap Heejin, sedikit melirik ke arah Jungkook di sana yang juga menatapnya.
"Eomma tenang saja. Si tengik ini baik-baik saja. Belum membuat masalah yang begitu serius karena ini hari pertamanya sekolah."
Heejin sedikit terkejut, ketika ponselnya kini direbut begitu saja oleh Jungkook. Gadis itu memilih diam, walaupun sedikit kesal karena ponselnya direbut begitu saja.
"Eomma benar-benar keterlaluan."
Di sebrang sana, sang Ibu hanya menghela napasnya ketika mendengar kekesalan putranya. Memilih untuk menyeruput gelas tehnya dengan ponsel yang masih berada di dekat telinganya.
"Kau harusnya berterima kasih. Jika eomma tidak melakukan ini, kau pasti akan kembali mendapatkan masalah seperti dulu. Lagipula, memangnya mengapa satu sekolah dengan Heejin? Dia juga tidak akan mungkin terlalu dekat denganmu dan hanya akan mengawasimu dari jauh. Tidak akan ada yang tahu jika dia adalah salah satu keluargamu."
"Tapi tetap saja--"
"Selamat belajar, sayang. Sampaikan salam eomma juga pada Heejin."
Dan panggilan itu terputus, sementara Jungkook di sana kembali harus menahan semua umpatannya saat ini. Mengembalikan ponsel milik Heejin dan diterima gadis itu.
"Lakukan tugasmu dengan benar. Jangan terlalu dekat denganku ataupun berpura-pura saja jika kau tak mengenaliku. Jika kau sampai ketahuan--"
Jungkook menghentikan sendiri ucapannya, menghela napasnya setelahnya sembari mengacak asal rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
let's not fall in love ❌ yoonrose
Fanfiction[18+] ✔ Begitu klise, cerita dua orang manusia yang berbeda gender. Mereka bertemu, berkenalan, lalu menjadi dekat. Dan ketika waktu telah datang, perasaan mereka menjadi berubah satu sama lain. Lalu, ketika mereka mulai merasakan apa itu namanya ja...